Kesenian Lengger Banyumasan merupakan kesenian yang lahir, tumbuh, dan berkembang di wilayah sebaran budaya Banyumas. Kata lengger berasal dari “le” dari “thole”(lelaki) dan “ngger” (perempuan) sapaan untuk anak perempuan. Dengan gerakan tubuh yang lincah, ekspresi wajah yang menawan, serta iringan musik gamelan yang khas, lengger telah menjadi salah satu ikon budaya Banyumas. Pada masa kini lengger masih menjadi kesenian yang eksis. Kesenian lengger seringkali ditampilkan pada acara adat, peringatan hari besar, kesenian atau festival. Festival lengger secara rutin diadakan untuk memperkenalkan lengger kepada masyarakat luas dan memberikan wadah bagi para penari untuk menampilkan kemampuannya. Festival lengger menjadi ajang untuk memperkenalkan lengger kepada masyarakat luas.
Seperti belum lama ini festival 10.000 Lenger Berbicara yang diadakan di GOR Satria Purwokerto pada bulan Mei kemarin menjadi festival lengger di Banyumas yang sangat meriah. Festival 10.000 lengger menjadi pecah rekor dunia sebagai tarian lengger massal terbesar. Festival lainnya yaitu pada acara Bisik Serayu Festival yang dilaksanakan pada bulan September kemarin di Joglo Gayatri, Desa Kaliori, Kalibagor, Banyumas. Pada acara Bisik Serayu Festival juga terdapat tarian lengger seperti Tari Gunungsari.
Lengger kini masih menjadi kesenian yang masih melekat di Banyumas dan Lengger Banyumasan membuktikan bahwa budaya leluhur tetap dilestarikan hingga sampai kini. Ayo kita sebagai generasi muda Banyumas untuk ikut antusias dalam melestarikan Lengger Banyumasan!