Menggali Keunikan dan Daya Tarik Bisik Serayu Festival 2024

Sumber: dokumentasi pribadi

Banyumas — Panggilan kepada seluruh masyarakat Banyumas dan sekitarnya untuk ikut memeriahkan Bisik Serayu Festival yang berlangsung selama tiga hari berturut-turut, mulai tanggal 6 hingga 8 September di tepi Sungai Serayu. Bisik Serayu Festival  telah menjadi ikon budaya di Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor, Banyumas. Acara ini bukan sekadar festival hiburan, melainkan sebuah perayaan seni dan ungkapan rasa syukur dengan kesadaran akan pentingnya melestarikan lingkungan dan budaya setempat. Festival ini pertama kali dikenalkan oleh Sang Maestro Lengger Lanang, Rianto, yang lahir dan besar di desa tersebut. Dengan bantuan komunitas Teras Serayu, festival ini diharapkan dapat menghidupkan kembali budaya lokal melalui pertunjukan seni, musik tradisional, dan tari-tarian yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.

Konsep acara ini yaitu memadukan tradisi lokal dengan sentuhan modernitas. Para seniman menampilkan karya mereka di tepian Sungai Serayu, menjadikan alam sebagai panggung utama. Musik tradisional yang berpadu dengan suara gemercik air dari Sungai Serayu menciptakan atmosfer magis yang memikat hati para pengunjung. Selain pertunjukan, festival ini juga menyelenggarakan talkshow dengan seniman lokal maupun internasional yang tidak kalah menarik. Di sini, para pengunjung tidak hanya menikmati, tetapi juga dapat berinteraksi langsung dengan para seniman.

Sumber: dokumentasi pribadi

Daya tarik utama Bisik Serayu terletak pada kombinasi antara seni dan budaya lokal yang ditampilkan dalam suasana yang otentik. Pengunjung disuguhi berbagai pertunjukan mulai dari ketoprak, silat, performance art, berbagai jenis tari, genre musik, hingga pementasan lukisan oleh anak-anak, orang dewasa, serta seniman lokal dan internasional. Hal ini menciptakan suasana festival yang meriah namun tetap sarat akan nilai-nilai budaya.

Acara ini memiliki dampak sosial yang sangat positif, terutama bagi pedagang lokal. Banyak pedagang lokal yang mendapatkan keuntungan dari penjualan makanan dan kerajinan tangan selama festival berlangsung. Selain memperkuat identitas budaya, Bisik Serayu juga membantu menggerakkan perekonomian setempat. Banyak Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang terlibat, baik dalam penyediaan makanan lokal, suvenir, maupun jasa transportasi bagi wisatawan. Dalam jangka panjang, acara ini berperan penting dalam pelestarian budaya melalui pengenalan budaya tradisional kepada generasi muda dan wisatawan, serta menghidupkan kembali ekosistem Sungai Serayu.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *