Purwokerto, 18 April 2025 — Alun-alun Purwokerto kembali menjadi panggung terbuka bagi pertunjukan seni budaya Banyumasan. Pada Rabu malam (17/4), dua pertunjukan spektakuler sukses digelar secara berurutan di depan Gedung DPRD Kabupaten Banyumas. Acara ini mempersembahkan drama tari musikal bertajuk Sendon Rahuana Sinta dan pagelaran wayang kulit Alengka Binangun oleh Ki Dalang K. R. T. Yakut Jedher.
Diselenggarakan oleh Sanggar Seni Senobudoyo Banyumas, acara ini menarik perhatian masyarakat luas yang antusias memadati area pertunjukan sejak sore hari. Dengan latar kisah Ramayana yang diolah secara kreatif, pementasan Sendon Rahuana Sinta menghadirkan interpretasi modern atas kisah cinta dan pengorbanan antara Shinta dan Rahwana, dengan sentuhan musik, tari, dan dialog dramatik.

Usai pementasan musikal, malam dilanjutkan dengan gelaran wayang kulit berjudul Alengka Binangun. Dalang kondang Ki K. R. T. Yakut Jedher memukau penonton lewat kepiawaian mendalangnya yang memadukan narasi klasik dan humor khas Banyumasan. Cerita Alengka Binangun sendiri menggambarkan bagaimana kerajaan Alengka berusaha bangkit dari kehancuran setelah peperangan besar, dengan tokoh-tokoh pewayangan yang digambarkan penuh dinamika.

Kemeriahan acara ini juga dirasakan langsung oleh para penonton yang hadir. Salah satunya, Shifa (21), mahasiswa asal Purwokerto, mengungkapkan kepuasannya, “Ini pertama kalinya saya nonton pementasan drama tari dan wayang kulit sekaligus. Sangat memukau.” Dengan tata panggung yang megah, alunan gamelan yang harmonis, serta antusiasme masyarakat yang tinggi, kedua pertunjukan ini menjadi bukti bahwa seni tradisional masih memiliki tempat yang istimewa di tengah hiruk pikuk zaman modern. Pementasan ini juga menjadi pengingat akan pentingnya merawat warisan budaya melalui ruang-ruang publik yang inklusif dan terbuka.