Frugal living dan sikap pelit sering kali dianggap serupa, padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar. Frugal living berasal dari bahasa Inggris yang merupakan gabungan dari kata “frugal” dan “living” yang berarti hidup hemat atau sederhana. Jadi, Frugal living dapat diartikan sebagai gaya hidup yang mengutamakan pengelolaan keuangan dengan bijak dan hemat. Orang yang menerapkan gaya hidup ini cenderung mencari cara untuk mengurangi pengeluaran tanpa mengorbankan kualitas hidup. Misalnya, mereka mungkin akan membandingkan harga sebelum membeli barang, menggunakan barang secara efisien, dan memanfaatkan diskon atau promosi. Gaya hidup ini tidak hanya membantu menghemat uang, tetapi juga mendukung keberlanjutan dengan mengurangi limbah dan konsumsi yang berlebihan.
Sebaliknya, sikap pelit biasanya dilihat sebagai tindakan yang berlebihan dalam menahan pengeluaran, bahkan jika hal itu dapat mengurangi kenyamanan diri sendiri atau orang lain. Orang yang pelit cenderung enggan berbagi atau membantu orang lain, serta cenderung menghindari pengeluaran untuk hal-hal yang diperlukan, seperti perawatan kesehatan atau kebutuhan dasar.
Perbedaan utama antara frugal living dan pelit terletak pada niat dan dampaknya. Orang yang hidup hemat tetap fokus pada pengelolaan keuangan jangka panjang dan berupaya mencari keseimbangan antara kebutuhan dan pengeluaran. Sementara itu, orang yang pelit sering kali hanya berfokus pada menimbun uang tanpa memperhatikan dampak terhadap kualitas hidupnya maupun hubungan dengan orang di sekitarnya.
Pada akhirnya, frugal living menawarkan banyak manfaat, termasuk stabilitas keuangan, kebebasan dari utang, dan pengelolaan keuangan yang lebih baik. Di sisi lain, sikap pelit cenderung merusak hubungan sosial dan dapat mengurangi kualitas hidup secara keseluruhan. Dengan memahami perbedaan ini, kita bisa belajar bagaimana menerapkan gaya hidup hemat secara sehat tanpa jatuh ke dalam perilaku pelit.
