Tren thrift shopping sedang meningkat di beberapa daerah, baik di Indonesia atau di seluruh dunia. Bukan hanya karena harga yang lebih terjangkau, tetapi juga karena kesadaran akan pentingnya gaya hidup berkelanjutan dan nilai estetika yang dimiliki. Thrift shopping bukan hanya solusi ekonomis tetapi juga sebagai bentuk perlawanan terhadap fast fashion yang dianggap merusak lingkungan. Yang dimaksud dengan thrift shopping adalah membeli pakaian bekas yang masih layak pakai, biasanya di thrift store (toko bekas) atau pasar loak dengan harga yang jauh lebih rendah daripada pakaian baru yang dijual di pasaran. Tren ini mulai mendapat tempat di hati anak muda, terutama bagi mereka yang menyukai gaya vintage atau retro.
Tren ini paling banyak diikuti oleh kaum muda, terutama generasi milenial dan Gen Z yang lebih peduli dengan penampilan dan kesadaran sosial. Mereka dapat tetap terlihat stylish tanpa mengeluarkan banyak uang dengan hanya menggunakan pakaian bekas. Hal ini juga didukung oleh pengaruh media sosial, di mana para fashion influencer menunjukkan bagaimana menggabungkan pakaian bekas dengan cara yang terlihat modis dan unik. Thrift fashion menarik banyak perhatian karena menawarkan cara berpakaian yang berbeda. Di era di mana fast fashion menawarkan pakaian yang trendi dan seringkali tidak tahan lama, thrift fashion memberikan kebebasan untuk bereksperimen dengan gaya yang lebih personal. Selain itu, setiap pakaian yang dibeli mengurangi jumlah limbah tekstil yang dibuang.
Industri fashion merupakan salah satu penyebab terbesar pencemaran lingkungan, terutama melalui penggunaan air dan bahan kimia selama proses produksi. Thrift shopping menawarkan solusi untuk masalah ini dengan cara memperpanjang siklus hidup pakaian yang sudah ada sehingga mengurangi kebutuhan untuk terus memproduksi pakaian baru. Thrift shopping telah berkembang di Indonesia sejak awal tahun 2000-an. Namun, seiring dengan meningkatnya kesadaran akan gaya hidup berkelanjutan, tren ini semakin kuat dalam beberapa tahun terakhir. Bahkan, banyak merek besar mulai mengikuti tren ini dengan menjual pakaian yang sudah usang atau koleksi daur ulang.
Thrift fashion bukan sekadar tren fashion, tetapi bagian dari pergeseran gaya hidup yang keberlanjutan. Di tengah masalah yang ditimbulkan oleh industri fast fashion, thrift fashion adalah opsi yang tepat karena lebih hemat biaya dan ramah lingkungan. Saat ini, anak-anak muda tidak hanya berbelanja untuk tampil menarik, tetapi mereka juga berkontribusi dalam menyelamatkan Bumi.