Hidup Hemat Mahasiswa Purwokerto: Antara Kreativitas dan Bertahan Hidup

Purwokerto — Kenaikan harga kebutuhan pokok dan biaya kos mendorong banyak mahasiswa di Purwokerto menerapkan gaya hidup hemat. Fenomena ini semakin terlihat sejak awal semester ganjil 2025, ketika sebagian besar mahasiswa mulai menyesuaikan pola hidup agar tetap bertahan di tengah kondisi ekonomi yang menekan.


Mahasiswa kini cenderung memasak di kos, berbagi bahan makanan hingga membuka usaha kecil untuk menambah penghasilan. “Kalau beli makan terus, uang cepat habis. Jadi, saya lebih memilih memasak bersama teman,” ujar Via, mahasiswi semester I.


Penelitian Nurul Hidayah dkk. (2025) dalam Journal of Psychology menjelaskan bahwa frugal living merupakan strategi pengelolaan keuangan yang bijak. Mahasiswa berhemat dengan memprioritaskan kebutuhan utama dan menekan pengeluaran konsumtif.


Penelitian tersebut juga menemukan tiga pola utama dalam penerapan gaya hidup hemat, yaitu adaptasi finansial, negosiasi identitas sosial, dan keseimbangan hidup. Meski demikian, Hidayah mengingatkan bahwa penghematan berlebihan dapat menimbulkan stres dan gangguan kesehatan. Maka dari itu, mahasiswa perlu menjaga keseimbangan antara kebutuhan ekonomi dan kesejahteraan pribadi.

Editor: Calista Nariswari Prasetyo

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *