Purbalingga, 1 Oktober 2024 – Kasus gagal ginjal di Indonesia semakin mengkhawatirkan, dengan tren terbaru menunjukkan bahwa remaja menjadi kelompok penyumbang terbesar penderita penyakit ini. Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, jumlah remaja yang didiagnosis gagal ginjal terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena ini menimbulkan pertanyaan mendesak: mengapa remaja menjadi penyumbang terbanyak penderita gagal ginjal?
Para ahli kesehatan menilai bahwa gaya hidup modern yang tidak sehat menjadi salah satu faktor utama penyebab meningkatnya kasus gagal ginjal di kalangan remaja. Pola makan yang kaya garam, gula, dan lemak, serta rendah nutrisi, ditambah dengan konsumsi minuman manis dan instan yang berlebihan, memberikan beban ekstra pada ginjal. Ditambah lagi, kurangnya aktivitas fisik serta kebiasaan begadang menyebabkan tubuh semakin rentan terhadap berbagai penyakit, termasuk masalah pada fungsi ginjal.
Tak hanya itu, penggunaan obat-obatan tertentu tanpa pengawasan medis, seperti suplemen atau obat pelangsing yang marak di kalangan remaja, juga berpotensi merusak fungsi ginjal. Banyak remaja yang tidak menyadari bahwa penggunaan jangka panjang obat-obatan ini dapat menyebabkan kerusakan ginjal secara permanen.
Faktor lain yang turut berperan adalah meningkatnya prevalensi diabetes dan hipertensi di kalangan remaja. Kedua kondisi ini merupakan penyebab utama gagal ginjal. Gaya hidup yang kurang sehat, termasuk konsumsi makanan cepat saji, obesitas, dan minimnya olahraga, memperburuk kondisi ini.
Dr. Andi Pratama, seorang ahli nefrologi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, menjelaskan bahwa pola hidup sehat dan deteksi dini adalah kunci untuk mencegah gagal ginjal pada remaja. “Remaja perlu memahami bahwa kesehatan ginjal harus dijaga sejak dini. Pemeriksaan rutin, pola makan sehat, dan olahraga teratur sangat penting untuk menjaga fungsi ginjal tetap optimal,” tegasnya.
Peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan ginjal di kalangan remaja menjadi semakin mendesak. Diharapkan, langkah-langkah preventif seperti edukasi kesehatan di sekolah dan kampanye nasional tentang pentingnya gaya hidup sehat dapat menekan angka kejadian gagal ginjal pada kelompok usia ini di masa depan.