Generasi Alpha, atau anak-anak yang lahir setelah tahun 2010, memiliki kebiasaan unik yang semakin mencuri perhatian, yaitu menutup wajah saat berfoto. Tren ini kerap terlihat di media sosial dan menjadi salah satu ciri khas mereka yang membedakan dengan generasi sebelumnya. Ada beberapa alasan di balik kebiasaan ini. Salah satunya adalah kesadaran akan privasi digital. Tumbuh di era teknologi yang serba canggih, Gen Alpha memahami pentingnya melindungi identitas diri di dunia maya. Menutup wajah menjadi cara sederhana untuk mengurangi risiko penyalahgunaan foto pribadi.
Selain itu, kebiasaan ini juga mencerminkan ekspresi artistik. Bagi sebagian besar Gen Alpha, menutup wajah bukan berarti menghilangkan karakter, melainkan menonjolkan elemen lain seperti pakaian, aksesori, atau latar belakang foto. Gaya ini sering dianggap lebih estetis dan menarik perhatian. Tren ini juga tak lepas dari pengaruh media sosial. Platform seperti Instagram dan TikTok kerap mempopulerkan gaya semacam ini melalui unggahan kreator muda yang kemudian menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kebiasaan menutup wajah saat berfoto mencerminkan karakter khas Gen Alpha, yaitu berani menciptakan tren baru sambil tetap menjaga privasi dan jejak digital mereka.