
Kebumen, 19 September 2025 – Roemah Martha Tilaar di Gombong ramai dikunjungi wisatawan yang ingin merasakan suasana tempo dulu. Rumah bergaya kolonial Jawa–Belanda ini memadukan sejarah, seni, dan edukasi.
Bangunan yang berdiri sekitar 1920 ini awalnya milik Liem Siaw Lam, saudagar Tionghoa berpengaruh. Cucu beliau, Martha Tilaar, menghabiskan masa kecil di sini sebelum dikenal sebagai pengusaha kosmetik nasional. Setelah direstorasi, rumah ini dibuka untuk umum pada Desember 2014 sebagai destinasi heritage yang melestarikan budaya dan memberdayakan masyarakat sekitar


Daya tarik utama Roemah Martha Tilaar terletak pada arsitektur klasik dan interior antik yang terawat. Pengunjung bisa mengikuti program unggulan seperti Jelajah Pusaka, tur sejarah Gombong, dan Serambi Belajar, kegiatan edukasi untuk anak dan remaja. Pameran seni, festival budaya, serta galeri barang antik menambah nuansa vintage.
“Melalui kegiatan seni dan edukasi, kami berharap Roemah Martha Tilaar menjadi ruang pelestarian budaya dan tempat berkumpul komunitas,” ujar Hasya, staf Roemah Martha Tilaar.

Untuk kenyamanan pengunjung, Roemah Martha Tilaar menyediakan fasilitas lengkap. Tersedia area parkir luas, toilet dan musala bersih, serta pemandu tur yang siap menemani wisata sejarah. Di dalam kompleks juga ada kafe Gombong Huis yang menyajikan beragam minuman dan kudapan, tempat ideal untuk bersantai setelah berkeliling.
Lokasinya di Jalan Sempor Lama No.28, Gombong, Kebumen, Jawa Tengah, mudah dijangkau melalui jalur utama Kebumen–Gombong dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum.
Roemah Martha Tilaar buka Selasa–Minggu pukul 09.00–17.00 WIB dan tutup setiap Senin. Harga tiket masuk terjangkau, Rp5.000 untuk pelajar dan Rp15.000 untuk umum, atau sesuai paket tur dan donasi.
Dengan perpaduan sejarah, edukasi, fasilitas nyaman, dan kafe Gombong Huis, Roemah Martha Tilaar menjadi destinasi heritage yang menghidupkan warisan masa lalu untuk generasi kini dan mendatang.
Editor : Dwi Intan Febriani