
Purwokerto – Menjaga kesehatan ibu hamil dan janin bukan hanya tanggung jawab pribadi, tetapi juga peran penting seorang bidan. Hal itu disampaikan oleh Bidan Estri Damayanti, A.Md.Keb., yang menekankan bahwa pemeriksaan Antenatal Care (ANC) secara rutin merupakan kunci utama dalam mencegah risiko komplikasi kehamilan.
Menurut Estri, pemeriksaan ANC pada trimester pertama meliputi pencatatan riwayat kesehatan ibu, penimbangan berat badan, pengukuran tekanan darah, pemeriksaan urine dan darah, serta USG untuk memastikan kehamilan dan kondisi janin. “Langkah-langkah ini penting untuk mendeteksi dini masalah yang bisa membahayakan ibu dan bayi,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tanda bahaya obstetri seperti pendarahan, kejang, demam tinggi, sakit kepala berat, penglihatan kabur, serta bengkak pada wajah dan kaki harus segera ditangani. Jika ditemukan kondisi darurat seperti tekanan darah tinggi lebih dari 160/110 mmHg pada kasus preeklampsia, bidan wajib segera melakukan rujukan ke rumah sakit.
Selain pemeriksaan rutin, Estri juga menekankan pentingnya imunisasi Tetanus Toksoid (TT) yang diberikan dua kali pada usia kehamilan 27 hingga 36 minggu dengan jarak empat minggu. Ia menambahkan, pendamping terbaik saat persalinan adalah suami dan keluarga agar ibu mendapat dukungan emosional.
Dalam menjalankan tugasnya, bidan wajib menjaga kebersihan alat persalinan dengan menyimpannya di wadah steril tertutup atau kemasan sekali pakai. Bidan juga rutin memantau tinggi fundus uteri untuk menilai perkembangan janin serta memberikan konseling ASI eksklusif sejak masa kehamilan agar tumbuh kembang bayi lebih optimal.
Estri menutup dengan pesan kepada masyarakat agar selalu mempercayakan kehamilan dan persalinan kepada bidan yang kompeten. “Bidan tidak hanya membantu proses kelahiran, tetapi juga berperan besar dalam menjaga keselamatan ibu dan bayi melalui pendampingan dan edukasi berkelanjutan,” tuturnya.
Editor: Lusi Rahmalia