Dari Hobi Jadi Bisnis, Mahasiswi UNU Tekuni Usaha Ayam Geprek

Purwokerto, 10 September 2025 – Meskipun ayam geprek kini sudah menjamur di berbagai tempat kuliner dengan cita rasa yang variatif, hal itu tidak menyurutkan semangat Silla, seorang mahasiswi semester 3 Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto, untuk membuka usaha kuliner dengan menu andalan ayam geprek.

Silla, yang sebelumnya menempuh pendidikan di jurusan Tata Boga SMK Negeri 3 Purwokerto, kini mengambil jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI). Sejak duduk di bangku kuliah, ia mulai serius menekuni bisnis kuliner dengan sistem pemesanan langsung maupun pesan antar dari rumahnya.

Menu ayam geprek kreasinya menjadi favorit pelanggan. Beragam sambal menjadi daya tarik utama, mulai dari sambal bawang, sambal matah, sambal terasi, hingga sambal ijo. Variasi tersebut disebut mampu memberikan sensasi menantang bagi penikmat pedas.

Tak hanya itu, ayam goreng yang disajikan di warung ini juga memiliki ciri khas tersendiri. Proses pengolahannya menggunakan bumbu racikan pribadi, bukan produk instan yang beredar di pasaran. Hal inilah yang membuat cita rasa ayam goreng semakin istimewa dan berbeda dari tempat lain.

Sepiring ayam geprek lengkap dengan nasi, sambal, dan lalapan segar siap memanjakan lidah pelanggan. (Foto: @mesem_food/Instagram Silla Avinan Setya)

“Rasanya gurih dan beda dari biasanya. Sambalnya tidak pelit, dan ayamnya empuk luar dalam. Krispinya juga pas, tidak hanya terigu saja,” tutur Trias, salah satu pelanggan setia.

Dengan harga yang ramah di kantong pelajar, Silla menegaskan bahwa tujuan utamanya berjualan bukan semata mencari keuntungan. “Saya masak bukan hanya karena uang, tapi karena ada kepuasan tersendiri saat bisa menyalurkan keahlian saya,” ungkapnya.

Selain cita rasa, kebersihan dan tampilan wadah penyajian juga menjadi perhatian. Menurutnya, meski harga yang ditawarkan cukup terjangkau, kualitas rasa dan kebersihan tempat tetap menjadi prioritas utama.

Dengan komitmen tersebut, Silla berharap usahanya tidak hanya menjadi ladang rezeki, tetapi juga wadah untuk mengasah keterampilan sekaligus memberikan pengalaman kuliner yang berbeda bagi para pelanggannya.

Editor : Kuat Aldiyanto

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *