
Sumber : dokumen pribadi
Ibu Rasikem, seorang pedagang cilok berumur 51 tahun yang memulai usaha ciloknya pada tahun 1995. Dengan modal awal yang terbatas hanya sebesar Rp50.000, beliau berhasil meraih omset ratusan ribu rupiah dalam setiap harinya. Hal ini membuktikan bahwa memulai usaha tidak membutuhkan modal yang besar, kuncinya terletak pada keberanian dalam diri untuk memulai usaha dan pantang menyerah.
Perjalanan usaha Ibu Rasikem dimulai dengan berjualan cilok keliling. Beliau berjualan di sekitar Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB. Dengan semangatnya, beliau menyusuri sepanjang jalan dan menggendong dagangannya. Dalam waktu kurang dari satu tahun, usaha cilok milik Ibu Rasikem mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Produksi bahan bakunya selalu meningkat secara bertahap, dari 4kg sampai dengan 10kg.
“Puncak usaha cilok saya sukses itu di tahun 2000, karena belum banyak saingan jadinya bisa produksi sampai 10kg setiap hari. Saya selalu mendapat omset ratusan ribu setiap harinya. Tapi itu sebelum banyak saingan seperti sekarang. Namanya usaha selalu ada naik turunnya, asalkan masih banyak pembeli yang suka sama cilok buatan saya, saya akan terus memproduksi cilok,” ujar Ibu Rasikem.
Pada tahun 2020, pandemi virus corona membawa dampak bagi usaha cilok Ibu Rasikem. Omset penjualan ciloknya menurun drastis seperti awal memulai usaha cilok. Ibu Rasikem tidak patah semangat dan mampu cepat tanggap beradaptasi dengan situasi saat itu. Meskipun produksinya terbatas, beliau tetap berusaha memberikan yang terbaik untuk semua pelanggan ciloknya. Hal tersebut membuat Ibu Rasikem tetap dapat memenuhi kebutuhan sehari-harinya walaupun dalam kondisi yang sulit. .
Pada tahun 2022, usaha cilok Ibu Rasikem kembali normal seperti biasanya. Tidak hanya kembali normal, usahanya justru semakin berkembang dengan memiliki tiga karyawan khusus yang membantunya berjualan cilok.
Kisah Ibu Rasikem adalah bukti nyata bahwa konsistensi dalam usaha mampu menghasilkan kesusksesan dengan modal terbatas. Persaingan dagang yang semakin ketat tidak boleh menjadi penghalang untuk mempertahankan suatu usaha. Ibu Rasikem mampu bertahan untuk terus mengembangkan usahanya. Beliau tetap mampu menjalankan bisnisnya yang telah berjalan selama berpuluh-puluh tahun.