Mi Ayam Yamin Bersaudara: 21 Tahun Jaga Cita Rasa dan Loyalitas Pelanggan

Purwokerto — Warung Mi Ayam Yamin Bersaudara kini genap berusia 21 tahun. Berdiri sejak 2004, usaha ini berawal dari kolaborasi Hafiz sebagai investor dan Eko sebagai juru masak dengan resep khas yang terinspirasi dari Mi Bangka Pontianak.

Mi Ayam Yamin Bersaudara tanpa dicampur saus, kecap, dan sambal (sumber: dokumentasi pribadi)

“Cita rasanya tidak manis seperti mi ayam yamin pada umumnya. Saya mengadaptasi rasa oriental ala Chinese food yang lebih gurih,” ujar Eko.

Ciri khas mi ayam ini terletak pada rasa yang ringan dan pelengkap berupa ayam giling tanpa tulang, jeroan, atau kulit. Bumbu dari mie ayam pun terkesan sederhana, seperti minyak bawang, kecap asin, dan lada. Namun, penggunaan kecap asin yang dominan menjadi pembeda utama.

“Tekstur mi yamin di sini tipis, mirip dengan yang biasa saya coba di Tangerang. Namun rasanya berbeda karena dominan asin, padahal mi yamin yang saya kenal seharusnya berasa manis,” ujar salah satu konsumen.

Dalam menyikapi hal tersebut, Eko menyajikan mi ayam yamin dengan kuah yang dipisah agar pelanggan dapat menjaga tekstur dan cita rasa mi. “Apabila rasanya kurang manis dan pedas, pelanggan dapat menambahkan saus, kecap, dan sambal yang sudah disediakan,” tegas Eko.

Mi Ayam Yamin sudah dicampur saus, kecap, dan sambal (sumber: dokumentasi pribadi)

Selain itu, harga mi ayam yamin di sini terjangkau mulai dari Rp12.000. Apabila ditambahkan topping, harga akan naik namun masih wajar dan sesuai dengan standar kualitas mi ayam pada umumnya.

Warung ini sempat beberapa kali berpindah lokasi sebelum akhirnya menetap di Jalan Madrani, Grendeng, Kabupaten Banyumas. Kini, tempat tersebut dilengkapi fasilitas lahan parkir dan toilet yang lebih memadai. “Kami ingin memberikan kenyamanan pelayanan lebih, bukan sekadar warung kaki lima,” kata Eko.

Perkembangan bisnis mulai terasa signifikan pada tahun 2007–2009, ketika kuantitas bahan harian meningkat dari 1–2 kg menjadi 5 kg dan diiringi dengan jumlah pelanggan tetap yang kian bertambah. Mi Ayam Yamin Bersaudara membuktikan bahwa konsistensi rasa dan adaptasi terhadap selera lokal adalah kunci bertahannya usaha dalam bisnis kuliner.

Editor: Shafaa Veda Artes Tiarni

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *