Pecel, Kuliner Tradisonal yang Tetap Bertahan di Era Modern

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Purbalingga – Pecel, hidangan sederhana dari sayuran dengan siraman bumbu kacang, masih menjadi favorit masyarakat di tengah menjamurnya kuliner modern.

Di Purbalingga, pecel menjadi kuliner yang mudah ditemui di berbagai pasar tradisional. Salah satu penjualnya yang sudah lebih dari sepuluh tahun berjualan adalah Ahtiti, pedagang pecel di Pasar Manis, Desa Losari, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga. Pecelnya dikenal memiliki rasa khas yang autentik sehingga tidak pernah sepi pembeli.

Saat ditemui pada Sabtu, 6 September 2025, Ahtiti menjelaskan bahwa sayuran yang wajib ada dalam pecel adalah daun pepaya, daun bayam, daun ubi jalar, kecipir, daun singkong, timun, dan tauge. Semua sayuran tersebut diolah dengan cara dikukus agar tetap segar dan tidak kehilangan nutrisi.

Untuk bumbu pecel, ia menggunakan kacang tanah, cabai, bawang merah, bawang putih, gula merah, serta garam. “Ciri khas pecel saya dibanding penjual lain ada di rasa, dengan bumbu yang pekat dan kacangnya yang lebih banyak,” ujarnya.

Dalam penyajiannya, pecel disiram dengan bumbu kacang yang melimpah sehingga tercipta rasa gurih dan manis yang terpadu dengan segarnya sayuran. Pecel biasanya disantap bersama gorengan atau rempeyek yang menambah kenikmatan di setiap suapan.

Meski sederhana, pecel masih digemari karena cita rasanya yang khas serta porsinya yang mengenyangkan. Harganya pun relative terjangkau bagi berbagai kalangan masyarakat. Keberadaan pecel menjadi bukti bahwa kuliner tradisonal masih bertahan dan layak dilestarikan di tengah gempuran kuliner modern.

Editor : Bunga Callistha J.P

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *