Purwokerto – Selamat datang dalam kisah jenang legendaris yang menyimpan sejuta rasa dan kenangan dari tanah Banyumas. Dalam lorong waktu yang berkelok, tersembunyi sebuah harta kuliner yang membius indera– Jenang Jaket, atau yang dikenal dengan Jenang Asli Ketan.
Jenang ini bukan sekadar makanan, tetapi sebuah warisan yang menyatu dalam sejarah dan tradisi. Di kota lain, ia jarang dijumpai, menjadikan setiap gigitan seolah membawa kita pulang ke Purwokerto.Jenang Jaket ini sering hadir di tengah riuh rendah acara hajatan, menyambut tamu dengan manisnya cita rasa tradisional. Ia menjadi saksi bisu perayaan-perayaan penuh makna, serta kerap dijadikan oleh-oleh dari Purwokerto, membawa pulang sepotong kecil Banyumas ke pelukan para perantau.Terbuat dari tepung ketan yang lembut, gula merah yang menghangatkan hati, dan santan kelapa yang kaya akan cita rasa, Jenang Jaket diolah dengan penuh cinta dan kesabaran.
Ada dua varian yang bisa dinikmati: jenang dengan taburan wijen yang memberikan sentuhan renyah di setiap gigitan, dan jenang polos yang menyajikan keaslian rasa tanpa embel-embel.Di depan lapangan Mersi, berdirilah sentra pembuatan jenang ini sejak tahun 1990. Bapak Suharsyah, dengan penuh dedikasi dan cinta, memulai usaha ini yang kini diteruskan oleh anaknya. Tempat ini menjadi saksi bisu perjalanan waktu, di mana aroma manis dan lembut senantiasa mengundang para pecinta kuliner untuk mencicipi kelezatan yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.
Setiap potongan Jenang Jaket adalah sepenggal cerita tentang dedikasi dan cinta yang tak lekang oleh waktu. Ia bukan hanya sekadar makanan, melainkan lambang kekayaan budaya yang patut kita jaga dan lestarikan. Dalam setiap gigitan, terjalin harmoni rasa dan kenangan yang tak terlupakan.
