Banyumas – Di tengah hiruk-pikuk pasar tradisional, ada sosok sederhana yang tetap bertahan dengan semangat luar biasa. Dia adalah Ibu Darmi, pedagang tahu asal Desa Kalisari, Kabupaten Banyumas, yang sudah puluhan tahun setia menjalani profesinya sebagai penjual tahu.
Sejak pagi buta, Ibu Darmi sudah terlihat sibuk di dapur rumahnya. Uap panas mengepul, aroma kedelai yang direbus menyeruak, menandakan proses pembuatan tahu yang masih dikerjakan dengan cara tradisional. Hasil olahannya itulah yang kemudian ia jajakan di pasar maupun kepada warga sekitar.
Saya sudah berjualan tahu sejak tahun 1984, meneruskan usaha orang tua saya. Sampai sekarang, saya masih tetap semangat, karena ini sudah jadi bagian dari hidup saya,ujarnya sambil tersenyum ramah, Senin (9/9/2025).
Tahu Segar, Kualitas Terjaga
Dagangan tahu milik Ibu Darmi terkenal segar, gurih, dan berkualitas. Tidak heran banyak pelanggan yang setia membeli darinya setiap hari. Menurutnya, menjaga kualitas adalah kunci agar usaha tetap bertahan lama.
Kalau dagangan dijaga kualitasnya, pembeli akan datang sendiri. Saya tidak pernah bosan berjualan, karena ini cara saya membantu keluarga,tambahnya.
Tidak hanya itu, harga tahu jualannya juga terjangkau, sehingga bisa dinikmati semua kalangan masyarakat. Bagi Ibu Darmi, keuntungan besar bukanlah tujuan utama, melainkan keberkahan dari hasil kerja keras dan keikhlasan dalam berdagang.
Meski sudah puluhan tahun berjualan, Ibu Darmi mengaku tidak pernah merasa lelah. Justru, kegiatan sehari-hari itu membuatnya merasa bermanfaat. Usaha tahu ini menjadi tumpuan ekonomi keluarga sejak dulu, membiayai kebutuhan rumah tangga, hingga pendidikan anak-anaknya.
Alhamdulillah, dari tahu inilah saya bisa membesarkan anak-anak saya. Walaupun sederhana, tapi rezeki ini halal dan bisa membahagiakan keluarga,katanya dengan mata berkaca-kaca.
Bagi warga Kalisari, kehadiran Ibu Darmi tidak hanya sekadar pedagang. Ia juga dianggap sebagai sosok yang konsisten menjaga tradisi kuliner lokal. Tahu buatan tangannya menjadi sajian sehari-hari masyarakat, baik untuk lauk, gorengan, maupun hidangan rumahan lainnya.
Kami sudah terbiasa beli tahu dari Bu Darmi. Rasanya enak, segar, dan beda dengan yang lain. Beliau juga orangnya ramah, jadi pelanggan betah,ujar salah satu pembeli setianya.
Meski zaman semakin modern dengan banyaknya produk instan, Ibu Darmi berharap usahanya tetap bisa bertahan. Ia ingin tetap berjualan selama masih diberi kesehatan, sekaligus mengajarkan pada anak cucunya arti kerja keras dan kejujuran dalam mencari rezeki.
Editor : Luna Ryas Indriansyah