Ahli Gizi Puskesmas Bentar: Upaya Maksimal Hadapi Tantangan Gizi Buruk di Brebes

Nelly Artha Dewi (Foto: Dokumentasi Pribadi)

Brebes, 8 Oktober 2025 — Nelly Artha Dewi, ahli gizi di Puskesmas Bentar, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, berkomitmen menjalankan peran penting dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui program peningkatan kesadaran dan pencegahan penyakit yang menjangkau semua kelompok usia.  “Ahli gizi di puskesmas fokus pada edukasi dan pencegahan, sedangkan di rumah sakit berfokus pada tindakan penyembuhan dan pemulihan pasien.”  jelasnya.

Dalam pelayanannya, Nelly melaksanakan berbagai program seperti pendampingan balita bermasalah gizi, pendampingan ASI eksklusif dan MPASI, konseling gizi ibu hamil, serta program Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) yaitu Program pemberdayaan masyarakat dalam menyediakan makanan sehat bergizi untuk mencegah dan menangani stunting, terutama pada ibu hamil, ibu menyusui, bayi, dan balita. Program ini bekerja sama dengan BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) dan yayasan lain.

“Kami juga melakukan skrining anemia, edukasi gizi pada remaja putri, dan pemberian tablet tambah darah untuk mencegah anemia.” tambahnya.

Karena program yang dijalankan beragam, kendala utama yang dihadapi ialah keterbatasan tenaga kesehatan dan jalan menuju posyandu yang rusak, terutama saat musim hujan serta kendala teknis dalam pencatatan juga turut mempersulit. “Tenaga terbatas, belum lagi akses yang susah, tapi kami terus berupaya maksimal lewat koordinasi dengan bidan desa, kader, dan lintas sektor,” ujar Nelly.

Pada September 2025, dua kasus gizi buruk tercatat di wilayahnya dan telah ditangani dengan pelaksanaan asuhan gizi buruk yang melibatkan koordinasi dengan bidan, validasi data di puskesmas, edukasi dan konsultasi gizi pada keluarga, serta rujukan ke dokter spesialis anak. “Kita harus teliti mengenali tanda–tanda gizi buruk seperti berat badan rendah, lingkar lengan atas di bawah 11,5 cm, kulit kering, serta pertumbuhan terhambat,” paparnya.

Mengenai pola makan anak dan remaja, Nelly mengingatkan soal bahaya konsumsi makanan instan dan pedas yang sedang tren. “Makanan tidak sehat dapat menyebabkan obesitas, gangguan pencernaan, hingga kekurangan nutrisi penting. Anak dan remaja harus makan seimbang, batasi makanan tidak sehat, serta rajin olahraga,” sarannya.

Saat ditanya soal inovasi program, Nelly mengaku belum ada, karena tenaga yang terbatas dan banyak program rutin yang harus dilaksanakan.

“Kami butuh tambahan tenaga ahli gizi agar pelayanan bisa berjalan lebih optimal dan setiap desa memiliki minimal satu ahli gizi untuk edukasi dan pencegahan gizi buruk” harapnya.

Dedikasi Nelly Artha Dewi menunjukkan kerja keras yang diperlukan dalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Keberhasilan seluruh program unggulan sangat dipengaruhi oleh kerja sama yang erat antara tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat demi Brebes yang lebih sehat dan sejahtera.

Editor : Cindy Aulia Sakfa

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *