Ilustrasi Anak Sibuk Bermain Gadget (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Penggunaan gadget oleh siswa semakin sering terjadi di rumah dan membuat orang tua mulai merasa khawatir. Mami, narasumber yang merupakan orang tua siswa, menyampaikan bahwa anaknya kini lebih sibuk bermain gadget sehingga minat belajarnya menurun.
Mami menjelaskan bahwa ia adalah pihak yang mengatur penggunaan gadget di rumah. Ia mengatakan bahwa anak biasanya mulai bermain gadget sepulang sekolah dan akan terus menggunakannya apabila tidak dihentikan secara langsung. Menurutnya, waktu belajar menjadi terganggu karena anak masih asyik dengan gadget ketika jam belajar tiba.
Mami menilai bahwa penggunaan gadget di rumah sangat memengaruhi konsentrasi anak. Ia merasa bahwa perangkat digital membuat anak kurang tertarik memahami pelajaran. Kemudahan mencari jawaban di Google juga menyebabkan anak tidak mau berusaha membaca materi karena merasa semua jawaban bisa diperoleh secara instan.
Sebagai langkah pendampingan, Mami mengambil gadget dari tangan anak ketika waktu belajar dimulai. Ia meminta anak membaca buku pelajaran terlebih dahulu dan menghindarkan anak dari kebiasaan mencari jawaban melalui internet. Menurutnya, membaca materi secara mandiri membuat anak lebih memahami pelajaran.
Apa yang dialami Mami sejalan dengan isi jurnal pendidikan yang menjelaskan bahwa penggunaan gadget yang berlebihan dapat menurunkan fokus, konsentrasi, dan minat belajar siswa. Jurnal tersebut menyebutkan bahwa penggunaan gawai dalam durasi panjang mengurangi ketekunan siswa dalam memahami materi pelajaran secara menyeluruh .
Mami berharap peran orang tua dalam mengatur penggunaan gadget dapat membantu anak membangun kebiasaan belajar yang lebih baik. Ia menilai bahwa pendampingan yang konsisten sangat diperlukan agar minat belajar anak tidak semakin menurun di tengah kemudahan teknologi yang semakin berkembang.
