Badai Pasti Berlalu: Kisah Inspiratif Uki Hares Yulianti, Dosen Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed yang Melintasi Badai Kehidupan Menuju Puncak Kesuksesan

Sumber: Dokumen Pribadi

Di antara gemuruh badai kehidupan, terdapat cahaya yang bersinar menerangi jalan bagi mereka yang tak kenal lelah dan berjuang mencari arah. Inilah kisah inspiratif dari Uki Hares Yulianti, seorang dosen Pendidikan Bahasa Indonesia di Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yang melintasi badai kehidupan menuju puncak kesuksesan. Lahir pada tanggal 6 Juli 1989 di Banyumas, Uki berhasil memotivasi banyak orang dengan kisah hidupnya yang penuh semangat dan keteguhan. Meskipun menghadapi berbagai rintangan dan cobaan, Uki mampu menjadikan setiap tantangan sebagai batu loncatan untuk meraih mimpi-mimpinya. Dari kisah inspiratifnya, Uki tidak hanya menjadi sosok yang memotivasi, tetapi juga sumber inspirasi bagi siapa pun yang tengah berjuang dalam perjalanan hidup mereka.

Sebagai anak tunggal, Uki merasakan pahitnya kehilangan kedua orangtua saat masih mengenyam pendidikan S1 di Universitas Negeri Semarang. Kehilangan ibu terlebih dahulu, lalu disusul oleh sang ayah, keadaan ini memaksa Uki untuk menjadi pribadi yang tangguh dan mandiri. Orang-orang di sekelilingnya menawarkan simpati. Namun, semua hal harus kembali pada realita, bahwa manusia memiliki kepentingan masing-masing dan hidup harus berteman dengan kesendirian, Uki mau tidak mau harus menghadapi semuanya seorang diri, mulai dari mengurus berkas mendiang ayahnya dan memenuhi wasiat yang ayahnya tinggalkan.

Bak matahari yang tak akan habis energinya, Uki berhasil menaklukkan hari-harinya yang berat. Tanpa kenal lelah, ia beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain untuk menghidupi dirinya sendiri. Mulai dari model di kampus, SPG di pasar, hingga jasa mencairkan uang pensiun bagi lansia. Di tengah kesibukannya, ia tetap fokus pada pencapaian akademik dan non-akademiknya. Prestasinya yang gemilang terbukti ketika ia menjadi pemenang lomba Kakang Mbekayu Banyumas tahun 2010 dan menjadi finalis kontestan Putri Indonesia di Jawa Tengah pada tahun 2011.

Setelah menuntaskan pendidikan S1-nya pada tahun 2011, Uki tidak membiarkan langkahnya terhenti. Ia merambah dunia kerja, menjalani profesi sebagai guru di SMP N 1 Purbalingga dan SMP Puhua Purwokerto, bahkan menjadi pegawai bank yang diterima tanpa melalui ujian seleksi. Namun, panggilan hatinya yang menggebu untuk meniti karier di dunia akademik tak pernah padam. Akhirnya Uki memutuskan untuk melanjutkan studi S2-nya di Universitas Negeri Semarang.

Proses yang dilalui Uki untuk meraih mimpinya tidaklah mudah. Namun, Tuhan Maha Adil, disetiap cobaan-Nya pasti terselip harapan. Tuhan menghadirkan sosok laki-laki bertanggung jawab yang membersamainya disetiap waktu yang kini menjadi suaminya. Seminggu sebelum hari pernikahannya, Uki mendapat kabar baik, bahwa ia diterima menjadi dosen di Universitas Negeri Semarang dan sehari setelah pernikahannya merupakan hari pertama ia mulai mengajar.

Pencapaian gemilang Uki Hares Yulianti tercermin dalam perjalanannya sebagai seorang dosen yang merupakan titik terang setelah gelapnya badai kehidupan yang ia lalui. Kini, sebagai dosen tetap di Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Unsoed, Uki mengemban tanggung jawab besar dalam mengajar berbagai mata kuliah, termasuk Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA), statistika, pengantar pendidikan, linguistik umum, dan lain sebagainya. Dengan penuh dedikasi dan semangat, Uki menjadikan karier akademiknya sebagai sarana untuk menyalurkan pengetahuan dan inspirasi kepada generasi muda.

Penelitian yang Uki lakukan selama 5 tahun terakhir yaitu Pengembangan Aplikasi Kamus “Digital Register Bahasa Penginyongan Berbasis Android (Perspektif Sosiolinguistik)”, “Pengembangan Bahan Ajar BIPA Tingkat Pemula Berbasis Budaya Jawa Tengah” pada tahun 2022, dan “Pengembangan Perangkat Pembelajaran Digitalisasi Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing (BIPA) Tingkat Pemula Untuk Pengajaran dan Pemelajar BIPA” pada tahun 2023. Selain itu, Uki juga membuat beberapa buku yang berjudul Evaluasi Pembelajaran Bahasa Indonesia dan Seminari Budaya Asing.

Prestasi ini hanyalah awal dari perjalanan yang panjang. Uki memiliki impian besar untuk menjadi seorang profesor sebelum usianya menginjak 45 tahun, sebuah ambisi yang menggambarkan ketekunan dan keinginan untuk terus berkembang dalam dunia akademis. Meskipun sibuk dengan tugas-tugas akademiknya, Uki tidak pernah melupakan perannya sebagai seorang istri dan ibu bagi tiga orang putra tercintanya. Quality time bersama keluarga merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupannya yang menjadi sumber kebahagiaan dan kekuatan.

Dengan bijak, Uki menginspirasi dengan kata-kata yang penuh makna, “Di masa muda, jangan takut untuk mengeksplor apapun karena masa itu tidak akan terulang kembali. Namun, ingat! harus tetap berpegang teguh pada prinsip agama. Bedakan, mana menimati masa muda dan mana yang merusak masa muda.” Pesan ini bukan sekadar nasihat, melainkan cerminan dari kebijaksanaan dan kearifan yang dimilikinya. Uki mengajarkan untuk menikmati setiap momen dalam hidup, sambil tetap menjaga integritas dan nilai-nilai spiritual yang diyakininya.

Melalui perjuangannya yang penuh inspirasi dan keberanian, Uki Hares Yulianti telah menjadi contoh bagi banyak orang untuk tidak pernah menyerah dalam menghadapi tantangan hidup. Dengan tekad yang kuat dan keyakinan yang teguh, ia membuktikan bahwa badai pasti berlalu, dan cahaya selalu menyinari jalan bagi mereka yang tidak pernah berhenti berjuang.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *