Bahasa Gaul Internet Masuki Kamus Digital Nasional

Purwokerto — Perkembangan teknologi digital mendorong perubahan besar dalam cara masyarakat berkomunikasi, terutama di ruang media sosial. Bahasa gaul yang dahulu hanya digunakan secara informal kini menjadi perhatian serius pemerintah. Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) di bawah Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) secara resmi mengumumkan bahwa sejumlah kosakata bahasa gaul internet akan didokumentasikan dalam Kamus Digital Nasional.

Langkah ini dilakukan untuk menyesuaikan bahasa Indonesia dengan dinamika komunikasi masyarakat modern. Badan Bahasa menyebutkan bahwa bentuk-bentuk bahasa yang berkembang di dunia digital merupakan refleksi dari kreativitas dan cara berpikir masyarakat muda di era teknologi. Pendokumentasian tersebut bukan bertujuan membakukan istilah gaul, melainkan untuk mencatat dan memahami perubahan sosial-bahasa yang terjadi secara alami di dunia maya.

Kepala Badan Bahasa dalam keterangan resminya menjelaskan bahwa bahasa gaul internet kini telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari dan tidak bisa diabaikan dalam kajian linguistik nasional. Menurutnya, bahasa adalah entitas yang hidup dan terus berkembang seiring perubahan budaya dan teknologi. Dengan adanya kamus digital, lembaga bahasa dapat memantau evolusi istilah serta makna yang muncul di ruang digital, tanpa menghilangkan karakter resmi bahasa Indonesia.

Penelitian linguistik digital yang dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (2024) menunjukkan bahwa lebih dari 60% kosakata baru yang muncul di media sosial berasal dari proses morfologis kreatif seperti akronimisasi, fonetisasi, dan adopsi dari bahasa asing yang disesuaikan dengan struktur bahasa Indonesia. Hal ini memperkuat pandangan bahwa internet telah menjadi ruang produktif bagi lahirnya variasi bahasa baru yang mencerminkan identitas sosial dan budaya pengguna muda.

Proses digitalisasi Kamus Bahasa Indonesia dilakukan melalui pendekatan berbasis analisis korpus dan kecerdasan buatan (AI). Sistem ini digunakan untuk mengumpulkan dan menganalisis jutaan data percakapan daring dari berbagai platform digital. Hasil pengumpulan tersebut kemudian diverifikasi oleh ahli linguistik untuk menentukan kesesuaian makna dan frekuensi penggunaan istilah sebelum diintegrasikan dalam kamus daring nasional.

Selain mendokumentasikan bahasa gaul, Kamus Digital Nasional juga dirancang untuk memperkuat pembelajaran bahasa di sekolah dan perguruan tinggi. Melalui akses digital, siswa dan guru dapat memahami asal-usul serta konteks penggunaan istilah baru, sehingga pembelajaran bahasa Indonesia menjadi lebih relevan dengan perkembangan zaman. Pendekatan ini sejalan dengan hasil penelitian dari Jurnal Linguistik Indonesia (Vol. 42, No. 3, 2024) yang menekankan pentingnya adaptasi bahasa terhadap ekosistem digital agar tetap inklusif dan komunikatif.

Kehadiran Kamus Digital Nasional menjadi tonggak penting dalam pelestarian bahasa Indonesia di tengah derasnya arus globalisasi. Melalui platform ini, pemerintah berharap masyarakat dapat melihat bahwa bahasa Indonesia bukan hanya warisan budaya, tetapi juga sistem yang dinamis dan mampu beradaptasi dengan teknologi. Pendokumentasian istilah populer dari dunia digital menunjukkan bahwa bahasa tidak hanya tumbuh di ruang kelas, tetapi juga di layar ponsel, di mana jutaan percakapan membentuk identitas komunikasi baru bangsa.

Dengan demikian, masuknya bahasa gaul internet ke dalam Kamus Digital Nasional bukan sekadar pengakuan terhadap fenomena populer, melainkan bagian dari strategi kebahasaan untuk menjaga relevansi dan kekayaan ekspresi bahasa Indonesia di era digital. Bahasa, pada akhirnya, adalah cermin dari masyarakatnya dan di zaman ini, cermin itu bernama internet.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *