“Bertaut”: Jejak Sastra dan Cerita Ibu dalam Musik Pop Indonesia

Purwokerto – Lagu “Bertaut” karya Nadin Amizah kembali menjadi perbincangan setelah banyak pendengar menafsirkan lagu tersebut sebagai kisah percintaan, padahal sang penyanyi menegaskan bahwa lagu itu ia tulis khusus untuk ibunya.

Penafsiran keliru muncul karena sejumlah lirik bernuansa lembut, seperti “sedikit ku jelaskan tentangku dan kamu”, yang dianggap sebagai ungkapan kepada pasangan. Dalam penjelasan terbarunya, Nadin menyatakan bahwa seluruh cerita dalam lagu itu berangkat dari hubungan anak dan ibu. “Bertaut itu lagu untuk bunda,” ujar Nadin.

Dirilis melalui album Selamat Ulang Tahun, lagu ini menggambarkan cara seorang anak memandang dunia dengan penuh rasa ingin tahu, sekaligus ketergantungannya pada sosok ibu yang menjadi tempat pulang. Lirik seperti “keras kepalaku sama denganmu, caraku marah, caraku tersenyum” dinilai sebagai penanda kuat hubungan keluarga karena menunjukkan kesamaan karakter antara ibu dan anak.

Sejumlah pengamat sastra populer menilai kesalahpahaman pendengar dipicu karena gaya penulisan Nadin yang puitis dan penuh metafora, sehingga mudah diasosiasikan dengan tema percintaan. Padahal, inti lagu ini terletak pada kedekatan emosional antara ibu dan anak yang saling menguatkan.

Hingga kini, “Bertaut” tetap ramai dibicarakan di media sosial dan menjadi rujukan dalam diskusi budaya populer seputar cara musisi muda menyampaikan pengalaman pribadi melalui bahasa simbolis yang tetap mudah diterima publik.

Editor: Afifah Ghina Khalda

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *