Buka Usaha Pecel Di Bandung, Riswanti Raup Omset Jutaan Per Hari!

Bandung- Dalam membangun sebuah usaha, hambatan dan tantangan sudah menjadi hal yang biasa. Sebab, hal tersebut adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan yang membentuk karakter dan ketangguhan diri sebagai pengusaha. Hal itulah yang coba diatasi oleh Riswanti, seorang pengusaha pecel asal Cilacap yang berjualan di tengah Kota Bandung.

Riswanti menceritakan, ia mulai merintis usahanya sejak tahun 2017. Sebelum memulai usaha, Riswanti mengaku ketika ia ingin membeli pecel, harus mencari cukup jauh dari kediamannya. Kebetulan, saat itu memang masih jarang orang yang menjual makanan tradisional tersebut. Hal itulah yang menjadi pemicu munculnya ide cerdik Riswanti untuk menitih karirnya.

Riswanti menjual pecel menggunakan bumbu medok disertai kecombrang yang menjadi ciri khas pecel asal Cilacap. Ia menjual pecel dengan harga mulai dari Rp 10.000 saja. Dengan harga yang terjangkau dan pelayanan ramah tamah, menjadikan kedai pecel milik Riswanti tidak pernah sepi pembeli. Seiring berjalannya waktu, setiap hari kedai pecel milik Riswanti ini selalu dikerumuni para pembeli.

Riswanti tak hanya telaten dalam menjalankan operasional kedainya, ia juga meriset area pasar untuk mengembangkan usahanya. Riswanti mengaku selain membuka usaha pecel, ia juga membuka usaha yang lain seperti kedai rames dan berbagai macam pakaian.
“Saya kan tinggal di kota, jarang makan makanan kampung. Kebetulan saya juga suka masak, terus tiba-tiba kepikiran kenapa saya ga jual rames aja ya? Rames dengan masakan kampung” ungkapnya pada saat wawancara, Minggu (6/5/2024).
Selain itu, ketika Riswanti mendapatkan kritikan mengenai masakannya, ia selalu menerima masukan yang justru ia jadikan sebagai perbaikan untuk kedepannya.

Banyak penggemar makanan tradisional yang dijual Riswanti ini, sehingga ia membuka tiga cabang di pasar daerah Bandung dengan memiliki sejumlah karyawan untuk membantu mengelola dagangannya. Ketiga cabang yang ditekuni Riswanti cukup sukses bertambah pesat, hingga ia mendapatkan omset jutaan tiap harinya.
“Omset pendapatan rata-rata tiap harinya berbeda, kadang hari biasa dapat Rp 2,2 juta, kadang kalau hari sabtu atau minggu bisa dapat Rp 4,4 juta” imbuhnya.

Dalam menjalankan usahanya, Riswanti juga tak pernah lupa untuk berbagi dengan sesama. Walaupun ia sudah mematok harga pecel yang dijual, tetapi jika ada pembeli yang menawar ia tetap melayani dengan sepenuh hati.
“Kalo jualan udah siang masih sisa, biasanya saya kasih-kasihin ke orang lain, dari pada dibawa pulang mubazir lebih baik saya kasihin buat sedekah” jelasnya.

Setelah sukses berjualan pecel dan beberapa usaha lainnya, Riswanti berniat untuk mengembangkan usahanya lebih besar lagi.
“Saya berniat mengembangkan usahanya saya lebih besar lagi. Semoga saya mampu membuka cabang di setiap sudut pasar di Kota Bandung dan bisa menginspirasi banyak orang” paparnya.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *