DARI ANAK DESA MENJADI SAHABAT WARGA: KIPRAH AIPDA WAHYU DWRIYANTO, S.H. MENGABDI UNTUK BANYUMAS

Banyumas – Terlahir dari keluarga sederhana di Kedungurang, Kecamatan Cimenga. AIPDA Wahyu Dwriyanto, S.H. (44) membuktikan bahwa tekad dan kerja keras mampu mengantarkan seseorang pada pengabdian besar. Dari seorang anak desa biasa, ia tumbuh menjadi sosok polisi humanis yang kini mengabdi di Polsek Pekuncen, Polresta Banyumas sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) Desa Glempang.

Bhabinkamtibmas Desa Glempang, AIPDA Wahyu Dwiriyanto, S.H., mendampingi warga dalam kegiatan sosial di Desa Glempang, Pekuncen (Foto: dokumen pribadi)

Motivasi Wahyu untuk menjadi polisi muncul sejak remaja, berawal dari keyakinan sederhana bahwa dirinya bisa menjadi penegak hukum. Doa dan dukungan orang tua menjadi modal utama hingga ia berhasil lolos seleksi Polri setelah lulus SMA dan menempuh pendidikan di Sekolah Polisi Negara (SPN) Polda Jateng Purwokerto.

Kariernya dimulai pada tahun 2002 di Polresta Solo sebagai bintara remaja. Pengalaman pertamanya yang berkesan adalah saat ikut menggerebek pencuri. “Waktu itu saya masih sangat muda, tapi Alhamdulillah pelaku bisa ditangkap dan dibawa ke Polres. Itu pengalaman pertama yang tak terlupakan,” kenangnya.

Setelah itu, Wahyu bertugas di Semarang, Koordinator Wilayah (Korwil Banyumas), hingga Polres Banjarnegara pada 2006–2009. Demi keluarga, ia kemudian mengajukan mutasi ke Polresta Banyumas. Salah satu pengalaman paling membekas terjadi saat ia bertugas di Polsek Ajibarang sekitar 2010, ketika menerima laporan penemuan mayat yang diduga korban pembunuhan. “Semua tugas menantang, tapi itulah fungsi polisi. Kami penegak hukum sekaligus pelindung masyarakat,” ujarnya.

Kini, Wahyu merasa perannya sebagai Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) jauh lebih dekat dengan masyarakat. Setiap pagi setelah apel, ia langsung menuju Desa Glempang, desa binaannya, untuk mendengar keluhan warga, memberi penyuluhan, hingga memastikan situasi Keamanan dan Ketertiban Masyarakat  (Kamtibmas) tetap kondusif. “Menjadi Bhabinkamtibmas itu istimewa. Saya bisa langsung berinteraksi, menambah pengalaman, sekaligus memperluas persaudaraan,” ujarnya.

Keseriusan Wahyu dalam mengabdi tercermin dari langkahnya melanjutkan pendidikan tinggi. Meski awalnya hanya lulusan SMA, ia akhirnya menempuh kuliah di Universitas Terbuka jurusan Hukum hingga meraih gelar Sarjana Hukum pada 2023. Baginya, pendidikan merupakan bekal penting untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.

Motto Polresta “Bebrayan” ia wujudkan sepenuh hati. Menurutnya, keamanan bukan tugas polisi semata, tetapi kerja bersama seluruh elemen masyarakat. “Kami ada untuk mendengar, membantu, dan bersinergi. Kalau ada masalah ringan, sebisa mungkin diselesaikan secara kekeluargaan,” jelasnya.

Perjalanan hidup AIPDA Wahyu Dwriyanto, S.H. menjadi bukti nyata bahwa cita-cita besar bisa tumbuh dari desa kecil. Dari seorang anak biasa, ia menjelma menjadi sosok luar biasa yang tak henti mengabdikan diri demi keamanan dan ketertiban Banyumas.

Editor: Khairunnisa Al Jauziyah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *