Dr. Ari Kusmiatun, Sosok Inspiratif di Balik Kelas BIPA 

Jumat pagi (24/10/2025), Aula Bambang Lelono, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman, dipenuhi semangat mahasiswa. Ratusan mahasiswa dari angkatan 2022, 2023, dan 2024 hadir untuk mengikuti Kuliah Pakar bertema “Peluang dan Strategi Mengajar Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (BIPA)”.

Di balik keseruan itu, hadir sosok yang menjadi magnet perhatian: Dr. Ari Kusmiatun, M.Hum., dosen BIPA S1 Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Beliau bukan hanya seorang pengajar, tetapi juga peneliti dan penulis publikasi nasional serta internasional. Prestasinya di dunia pendidikan bahasa telah diakui dengan penghargaan Satya Lencana 10 dan 20 tahun dari Presiden Republik Indonesia. Saat ini, Dr. Ari juga menjabat sebagai Ketua APP BIPA Yogyakarta dan Koordinator BIPA UNY.

Berbeda dari kuliah biasa, Dr. Ari menghadirkan pengalaman belajar yang interaktif. Di awal sesi, beliau memimpin senam jari, memancing tawa dan semangat mahasiswa. Tidak berhenti di situ, beliau memperagakan praktik mengajar BIPA dengan materi anggota tubuh. Mahasiswa diajak menyentuh bagian tubuh sesuai kata yang disebutkan, seperti mata, hidung, tangan, dan kaki. Aula pun berubah menjadi ruang belajar yang aktif dan menyenangkan.

Suasana semakin hidup ketika peserta bermain game melalui booklet interaktif. Mereka menebak kata baku dan tidak baku, sekaligus mengenali bendera negara. Aktivitas ini menunjukkan bahwa pembelajaran BIPA bisa dikemas kreatif, membuat pemelajar asing lebih mudah memahami bahasa Indonesia sekaligus mengenal keberagaman budaya.

Sesi tanya jawab di akhir acara berlangsung hangat. Mahasiswa berbagi pengalaman menghadapi kendala sebagai pengajar tebi (teman BIPA). Dengan sabar, Dr. Ari menanggapi setiap pertanyaan, memberikan solusi praktis, sekaligus memotivasi peserta agar tetap semangat mengajar dan beradaptasi dengan karakter pemelajar asing.

Melalui Kuliah Pakar ini, mahasiswa tidak hanya mempelajari strategi pengajaran BIPA, tetapi juga belajar menjadi pendidik yang kreatif dan adaptif. Seperti pesan penutup Dr. Ari, “Menjadi pengajar BIPA berarti menjadi jembatan antara bahasa dan budaya Indonesia dengan dunia.”

Editor : Kuat Aldiyanto

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *