dr. Eka Kurniawan, Sp.B, FICS, FISCP: Operasi Bukan Selalu Solusi, Edukasi Pasien Adalah Kunci

dr. Eka Kurniawan Spesialis Bedah (Sumber: @Instagram)

Purwokerto – Menjadi dokter bedah bukan sekadar kemampuan memegang pisau dan melakukan operasi. Bagi dr. Eka Kurniawan, Sp.B, FICS, FISCP berbagi pandangan tentang profesinya sebagai dokter bedah umum di RSUD Brebes. Dokter yang juga berpraktik di SMC Surgery Wasir Center ini dikenal sebagai ahli bedah minimal invasif yang selalu mengedepankan empati terhadap pasien.

Setiap tindakan medis, menurutnya, harus diawali dengan evaluasi yang tepat. Tidak semua pasien perlu menjalani operasi. Terkadang, terapi obat dan perubahan pola hidup sudah cukup membantu penyembuhan.

dr. Eka menjelaskan bahwa penyakit yang paling sering ia tangani antara lain wasir (hemoroid), hernia, fistula ani, lipoma, serta tindakan laparoskopi untuk berbagai gangguan organ dalam. Ia menuturkan, sebagian besar pasien datang dalam kondisi yang sudah cukup parah karena menunda pemeriksaan sejak awal.

Tantangan terbesar baginya bukan hanya berada di ruang operasi, melainkan meyakinkan pasien agar tidak takut dan mau memeriksakan diri lebih awal. Ia juga menekankan pentingnya menerapkan pola hidup sehat sebagai bentuk pencegahan.

Masyarakat diimbau untuk menjaga pola makan, berolahraga secara teratur, serta memperhatikan tanda-tanda kecil yang muncul pada tubuh. “Tubuh memberi sinyal ketika ada yang tidak beres. Jangan abaikan nyeri, benjolan, atau perdarahan ringan,” pesannya.

Selain aktif di rumah sakit daerah, dr. Eka juga tergabung dalam berbagai forum kedokteran internasional, termasuk Fellow of the International College of Surgeons (FICS) dan Fellow of the International Society of Coloproctology (FISCP). Melalui kiprahnya, ia turut membawa semangat profesionalisme dan pembaruan di bidang bedah modern.

Selain dikenal ahli di bidangnya, dr. Eka juga aktif memberikan edukasi kesehatan kepada pasien. Ia meyakini bahwa seorang dokter bedah sejati bukan hanya menyembuhkan melalui operasi, tetapi juga menanamkan kesadaran agar pasien memahami tubuhnya sendiri.

“Menjadi dokter bedah bukan hanya soal keterampilan, tetapi juga soal hati. Kita harus mampu mendengarkan, memahami, dan memberi harapan kepada setiap pasien,” tuturnya.

Dengan ketulusan dan dedikasinya, dr. Eka Kurniawan menjadi sosok inspiratif di RSUD Brebes. Ia membuktikan bahwa di balik ketajaman pisau bedah, ada hati yang tulus berjuang untuk kehidupan.

Editor: Eti Kusmiati

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *