Fenomena Burnout di Kalangan Mahasiswa Perguruan Tinggi

Ilustrasi Burnout (Sumber: pinterest https://pin.it/3XdBxHu1U)

Fenomena burnout belakangan ini semakin sering dialami mahasiswa di berbagai perguruan tinggi. Adanya tekanan akademik, tuntutan tugas, serta dorongan untuk berprestasi sering kali membuat mahasiswa kehilangan keseimbangan antara belajar dan istirahat.

Berdasarkan penelitian dari Jurnal Penelitian dan Pengukuran Psikologi (2025), mayoritas mahasiswa di Indonesia mengalami burnout akademik dalam berbagai tingkat. Faktor utamanya meliputi tekanan akademik yang tinggi serta manajemen waktu yang kurang baik. Burnout bukan sekadar rasa lelah biasa, melainkan kondisi yang juga mencakup kelelahan emosional, mental, bahkan perubahan pada pola hidup.

Lebih jauh lagi, penelitian ini juga menunjukkan bahwa dukungan sosial memiliki peran besar dalam mencegah burnout. Mahasiswa yang tidak memiliki lingkungan yang mendukung akan lebih rentan mengalami stres berkepanjangan. Ketika tekanan datang tanpa henti, kelelahan tersebut bisa berkembang menjadi burnout yang serius.

Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk memahami bahwa produktivitas tidak selalu berarti bekerja tanpa henti. Melainkan, keseimbangan antara tanggung jawab dan istirahat menjadi kunci dalam menjaga semangat belajar. Mengatur waktu dengan baik, menjaga komunikasi dengan orang lain, serta mencari bantuan saat perlu merupakan langkah-langkah sederhana untuk mencegah burnout.

Burnout bukan tanda kelemahan, melainkan sinyal bahwa seseorang telah berjuang terlalu keras. Dengan adanya kesadaran diri dan dukungan yang tepat, mahasiswa dapat belajar menyeimbangkan antara ambisi dan kesehatannya agar semangat belajar tetap menyala tanpa harus mengorbankan diri sendiri.

Editor: Ida Fitri Nur Rahmah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *