Purwokerto–Fenomena “Holic” muncul sebagai tren baru di media sosial, terutama di TikTok dan Instagram. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat menyukai sesuatu sampai ketagihan, seperti “matchaholic”, “geprekholic”, atau “borosholic”. Tren ini cepat berkembang karena banyak konten kreator bahkan sampai mahasiswa menggunakan istilah tersebut dalam video maupun caption untuk menunjukkan kesukaan mereka.

Tren ini banyak diikuti oleh remaja dan generasi Z, terutama pengguna aktif media sosial. Para influencer, kreator konten, hingga pengguna media sosial lainnya ikut mempopulerkan istilah “holic”, sehingga membuat istilah tersebut semakin sering muncul di beranda pengguna. Fenomena “Holic” mulai terlihat meningkat pada tahun 2025, dan mencapai puncak popularitasnya beberapa bulan terakhir ini.
Kata “holic” berkembang pesat di platform media sosial, terutama TikTo dan Instagram. Banyak pengguna media sosial juga ikut membuat konten dengan versi mereka sendiri, sehingga fenomenanya terus meluas di berbagai platform.
Fenomena ini muncul karena gaya berbahasa generasi Z yang cenderung suka menggunakan istilah sederhana namun menari/unik. Istilah “Holic” mudah dipadukan dengan berbagai kata, dan terasa lebih keren saat digunakan dalam caption atau hashtag.
Editor: Maulina Azizah
