Gedang Bikin Galau: Pisang atau Pepaya, Pilih yang Mana?

Purwokerto — Perdebatan soal makna kata “gedang” kembali menghangat di media sosial setelah banyak warganet membagikan pengalaman lucu beberapa waktu lalu terkait salah paham penggunaan kata tersebut. Di kalangan masyarakat Jawa, “gedang” merujuk pada pisang, sementara bagi masyarakat Sunda, kata yang sama justru berarti pepaya.

Perdebatan ini kemudian berkembang menjadi hiburan tersendiri di dunia maya. Warganet saling mengirimkan meme, video pendek, hingga ilustrasi kartun yang menyoroti perbedaan makna tersebut. Tidak sedikit pula yang membagikan kisah pribadi, seperti salah memesan jus di warung atau kebingungan saat berbelanja di pasar daerah lain karena mengira “gedang” berarti buah yang berbeda.

Raka, warga Kediri, menuturkan bahwa sejak kecil di rumahnya kata “gedang” tidak pernah merujuk pada buah lain selain pisang. “Kalau saya bilang ‘makan gedang’, artinya ya pisang. Dari kecil sudah begitu. Pas ngobrol sama teman Orang Sunda, saya baru tahu ternyata artinya beda,” ujarnya sambil tertawa.

Sebaliknya, Putri, warga Ciamis, mengaku bingung setiap kali mendengar Orang Jawa berbicara soal “gedang”.“Di sini gedang artinya pepaya. Kalau pisang tuh cau. Jadi kalau Orang Jawa bilang gedang itu pisang, saya juga suka bingung. Kirain pepaya,” katanya.

Cerita keduanya menunjukkan bagaimana perbedaan kosakata sederhana bisa memicu salah paham dalam percakapan sehari-hari. Di wilayah Jawa, Pepaya biasanya disebut “katès” atau “gandul”, sementara di wilayah Sunda, pisang disebut “cau”.

Pada akhirnya, apakah “gedang” itu pisang atau pepaya, semuanya kembali pada siapa yang mengucapkan dan di mana ia berada. Yang pasti, perbedaan kecil ini lagi-lagi menunjukkan betapa kaya dan uniknya bahasa di Indonesia.

Editor: Zahra Jerolin Hanifah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *