Purwokerto — Berasal dari Malang, sempol kini mudah ditemui di berbagai sudut Purwokerto. Camilan berbentuk lonjong kecil yang ditusuk ini selalu ramai peminat, terutama saat sore hingga malam hari. Disajikan hangat setelah digoreng dua kali, pertama digoreng biasa, lalu dicelupkan ke dalam telur kocok sempol menghadirkan aroma khas yang menggoda. Meski disajikan secara cepat dan sederhana, rasanya yang gurih memberikan kenikmatan tersendiri kepada penikmatnya.
Teksturnya kenyal di dalam dan renyah di luar dengan rasa gurih, pedas, dan sedikit manis. Ciri khas inilah yang membuat sempol digemari masyarakat Purwokerto mulai dari anak-anak, remaja sekolah, mahasiswa, hingga orang tua.

“Saat malam hari seperti ini, makan sempol hangat terasa nikmat sekali. Apalagi harganya murah hanya dengan Rp1.000 sudah bisa menikmati satu tusuk sempol yang enak. Cocok banget buat camilan,” ujar salah satu pembeli
Kini penjual sempol dapat ditemui di titik-titik keramaian Purwokerto, mulai dari depan kampus, alun-alun, hingga pasar malam. Meskipun hanya berbahan dasar tepung dan bumbu sederhana, daya tarik sempol tetap kuat dan mampu bersaing dengan jajanan kekinian.
Hadirnya sempol di Purwokerto sekaligus menunjukkan bagaimana kuliner khas Malang dapat diterima di luar daerah asalnya. Dengan harga terjangkau dan cita rasa yang khas, sempol perlahan menjadi bagian dari keseharian masyarakat lokal, dari anak-anak hingga orang dewasa.
Editor: Tsabita Naila Shahwa