Wedang Ronde (foto: dokumen pribadi)
Purwokerto, 09 September 2025 – Kota ini tidak hanya dikenal dengan keindahan wisatanya, tetapi juga dengan kuliner malam yang menghangatkan. Salah satu sajian tradisional yang tak pernah sepi peminat adalah wedang ronde, minuman jahe hangat berisi bola-bola ketan yang selalu dicari warga saat malam tiba.
Kini, wedang ronde menjadi salah satu kuliner malam paling populer di Purwokerto. Setiap malam, terutama ketika cuaca dingin, warung ronde di beberapa titik keramaian kota selalu dipenuhi pengunjung, baik warga lokal maupun wisatawan.
Kuliner tradisional ini telah menjadi pilihan favorit masyarakat sejak puluhan tahun lalu. Ferry, salah satu pedagang wedang ronde di kawasan Purwokerto Timur, biasanya mulai berjualan sejak pukul 17.30 hingga larut malam.
Menurut Ferry, wedang ronde selalu dicari pembeli karena rasanya yang khas dan bisa menghangatkan tubuh. “Kalau ramai, sehari bisa habis 15 sampai 25 mangkuk,” ungkapnya. Dengan harga Rp8.000 per mangkuk, wedang ronde buatannya tetap laris manis setiap malam.
Wedang ronde dibuat dari bola-bola ketan berisi kacang tanah, disajikan dengan kuah jahe hangat, gula merah, potongan roti tawar, serta taburan kacang tanah. Sensasi hangat yang ditawarkan membuat minuman ini cocok disantap pada malam hari.
Banyak orang memilih wedang ronde bukan hanya karena harganya terjangkau, tetapi juga karena menghadirkan kenangan masa kecil dan nuansa tradisional. Tak heran, minuman ini selalu menjadi incaran setiap malam, terutama pada musim hujan.
Proses penyajiannya cukup sederhana. Pedagang menyiapkan bola ketan, menyiramnya dengan kuah jahe panas, lalu menambahkan roti tawar dan kacang tanah. Perpaduan sederhana itulah yang membuat wedang ronde tetap menjadi primadona kuliner malam Purwokerto hingga sekarang.utr
Editor: Natasya Amirah Putri