
Cabai Rawit (foto: Dok.pribadi)
Banyumas, 17 September 2025 – Harga cabai kembali mengalami kenaikan signifikan di pasaran. Kenaikan ini dirasakan langsung oleh petani cabai yang tengah memasuki masa panen.
Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu petani cabai di Desa Karangkemiri, Kabupaten Banyumas, harga cabai saat ini mencapai Rp35.000 per kilogram, lebih tinggi dibandingkan bulan lalu yang masih berkisar Rp18.000 per kilogram.
“Sekarang harga cabai memang naik drastis. Kalau dari sisi petani jelas menguntungkan, tetapi kami juga memahami masyarakat jadi keberatan karena harus membeli dengan harga lebih mahal,” ujar Dwi, petani cabai, saat ditemui di lahan miliknya, Rabu (17/9).
Menurut Dwi, kenaikan harga cabai tidak lepas dari faktor cuaca yang semakin tidak menentu. Ia menjelaskan bahwa semakin buruk kondisi cuaca, hasil cabai di lahan semakin berkurang sehingga harga pun melonjak. Selain itu, musim penyakit tanaman juga membuat banyak lahan gagal panen atau hasilnya menurun drastis.
Namun, kondisi berbeda terlihat di lahan Dwi. Berkat perawatan rutin dan penggunaan obat yang tepat, lahan cabai miliknya tetap menghasilkan panen yang baik. “Alhamdulillah, cabai di lahan ini masih bagus karena dirawat secara teratur dan obatnya cocok. Tidak seperti di lahan lain yang banyak diserang penyakit,” tambahnya.
Fenomena kenaikan harga cabai ini memberi dampak ganda. Bagi petani, keuntungan yang diperoleh lebih besar dibandingkan sebelumnya. Namun, bagi pedagang kecil dan konsumen di pasar tradisional, harga cabai yang tinggi menambah beban pengeluaran rumah tangga.
Dwi berharap pemerintah dapat memberikan perhatian lebih, baik dari sisi stabilitas harga maupun dukungan bagi petani dalam menghadapi tantangan cuaca dan penyakit tanaman. “Kalau harga bisa lebih seimbang, masyarakat tidak terlalu berat, dan petani juga tetap bisa merasakan keuntungan,” pungkasnya.
Editor: Linta Nisa Rofiqoh