Purwokerto — Jagat Rasa menghadirkan suasana berbeda di lingkungan kampus Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman. Saat memasuki aula untuk menonton pementasan dan area fotografi, pengunjung adisambut oleh beberapa tenant kuliner di area Fakultas Ilmu Budaya. Acara ini menjadi ruang pertemuan seni pertunjukan dan seni visual yang dibuat oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2023.
Tidak hanya pameran fotografi, Jagat Rasa juga menampilkan pementasan drama yang menjadi puncak acara. Di dalam ruang pertunjukan, mahasiswa tampil di atas panggung dengan latar artistik, menyajikan drama hasil proses latihan panjang. Tepuk tangan penonton mengiringi penutupan pementasan, menandai berakhirnya pertunjukan sekaligus menjadi bentuk apresiasi atas kerja kolektif seluruh tim.
Di balik sorotan lampu panggung dan ramainya pengunjung, Jagat Rasa merupakan bagian dari proses pembelajaran mahasiswa. Pameran fotografi menampilkan potret keseharian, ekspresi manusia, dan ruang-ruang refleksi, sementara pementasan drama menjadi sarana mahasiswa menghidupkan teks sastra melalui dialog, gerak, dan penghayatan peran. Keduanya saling melengkapi sebagai media ekspresi sekaligus praktik apresiasi sastra.
Bagi mahasiswa yang terlibat, Jagat Rasa bukan sekadar ajang tampil, melainkan ruang belajar di luar kelas. Proses persiapan menuntut kerja sama, manajemen waktu, serta kemampuan mengolah ide menjadi karya. Dari instalasi foto hingga pementasan drama, setiap detail mencerminkan upaya mahasiswa menerjemahkan pembelajaran bahasa dan sastra ke dalam bentuk yang dapat dinikmati publik.
Melalui Jagat Rasa, mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Jenderal Soedirman menunjukkan bahwa pembelajaran sastra dapat hadir secara hidup dan dekat dengan penonton. Di antara bingkai foto dan panggung pertunjukan, Jagat Rasa menjadi wadah ekspresi, apresiasi, dan perayaan proses kreatif mahasiswa.
Editor: Aufa