
Prof. Dr. Ely Triasih Rahayu, S.S., M.Hum (sumber: dokumentasi pribadi)
Purwokerto – Prof. Ely Triasih Rahayu, pakar Sosiolinguistik sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Budaya. Sosiolinguistik merupakan ilmu yang mempelajari hubungan antara bahasa dengan masyarakat, yang dipengaruhi oleh beberapa faktor sosial seperti, status, usia, dan lingkungan. Pada penelitiannya Ia menegaskan pentingnya memahami hubungan bahasa dengan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
“Saya sangat tertarik menganalisis bahasa yang digunakan di lingkungan sosial, karena dari situ lah saya bisa memahami pola komunikasi suatu masyarakat” ujarnya.
Dalam penelitiannya, Prof. Ely banyak mengkaji speech level atau tingkat tutur dalam masyarakat Jepang, khususnya dalam ranah bisnis atau bisnis domain. Ia menjelaskan bahwa masyarakat Jepang menggunakan tingkat tutur tertentu sebagai bentuk penghormatan kepada atasan. Menurutnya, fenomena ini memiliki kesamaan dengan konsep unggah-ungguh dalam budaya Jawa.
“Yang paling berkesan bagi saya adalah ketika membandingkan speech level dalam budaya Jepang dengan unggah-ungguh di Jawa. Melalui bahasa, kita bisa melihat bagaimana penutur menunjukkan identitas dan kesopanannya. Misalnya, penggunaan bahasa kromo inggil menjadi tanda bahwa seseorang memahami etika dan tata krama berbahasa,” ungkapnya.
Prof. Ely juga menjelaskan bahwa penelitiannya tentang sosiolinguistik sangat relevan di era digital saat ini. Ia menyoroti banyaknya pengguna media sosial yang belum memahami pentingnya etika berbahasa dalam ruang publik.
“Generasi muda perlu lebih memperhatikan kesantunan berbahasa, terutama di media sosial. Jangan sampai ciri khas bangsa Indonesia sebagai masyarakat yang santun dalam berbahasa perlahan memudar,” pesannya. Prof. Ely juga menegaskan bahwa bahasa bukan sekadar alat komunikasi, melainkan cermin karakter dan budaya.
Editor: Naura Tsalatsa Zahra.