Kobarkan Semangat ‘Ekadasa Utthana’, Diesnatalis Himadiksi Ke-11 Meriah

Purwokerto–Himpunan Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia (Himadiksi) sukses menggelar acara Diesnatalisnya yang ke-11 pada 15–16 November 2025, di halaman depan Gedung Dekanat, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Unsoed. Mengusung tema “Ekadasa Utthana” yang berarti kebangkitan di tahun ke-11. “Tema ini dipilih sebagai simbol bahwa di umur Himadiksi yang ke-11 ini kita bisa bangkit, lalu lebih berkembang lagi dan bisa memberikan dampak yang lebih nyata lagi,” ujar Anin selaku Ketua Pelaksana, menjelaskan filosofi yang mendasari perayaan ini. Acara ini berhasil menyatukan semangat mahasiswa dari angkatan 22 hingga 25 dalam nuansa kompetitif.

Semangat kebangkitan itu sudah terasa sejak hari pertama rangkaian acara, 15 November 2025. Lapangan kampus berubah menjadi arena permainan yang penuh tawa dan strategi. Empat lomba unik disuguhkan: tebak gaya yang mengandalkan kekompakan, estafet kardus yang memacu adrenalin, bakiak yang menguji keselarasan langkah, dan tarik tambang yang menjadi ajang pembuktian kekuatan fisik.

Sumber: Lomba tiup balon (Dokumentasi panitia)

Keesokan harinya, 16 November 2025, semangat berpindah ke lapangan futsal. Pertandingan hari kedua yang digelar memikat perhatian para mahasiswa laki-laki dari semua angkatan. Pertandingan berlangsung sengit dan penuh sportivitas. Tempatnya yang sedikit lebih jauh dari fakultas, membuat suporter dari tiap angkatan berpikir dua kali untuk datang ke sana. Namun, hal itu tidak mematahkan semangat dari suporter angkatan 25 yang kerap hadir memberi dukungan kepada timnya.

Sumber: Lomba futsal (Dokumentasi panitia)

Semua jejak kelelahan dan keringat itu akan terbayar lunas pada hari puncak, 22 November 2025 di Aula Bambang Lelono. Pada hari puncak akan menjadi klimaks sempurna dari serangkaian kegiatan yang telah berlangsung seminggu sebelumnya karena ada lomba karaoke, potong tumpeng, dan penyerahan hadiah. Nuansa kekeluargaan inilah yang menjadi benang merah penyatu semangat mahasiswa dari angkatan 22 hingga 25 dalam balutan tema kebangkitan.

Jejak yang ditinggalkan oleh Diesnatalis ke-11 ini terasa lebih dalam dari sekadar menang atau kalah dalam lomba. Acara ini adalah bukti nyata bahwa ikatan kekeluargaan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia tetap teguh. “Ekadasa Utthana” bukan sekadar tema, melainkan sebuah pernyataan bahwa di usia yang kesebelas, Himadiksi bangkit bukan hanya untuk merayakan masa lalu, tetapi untuk membangun masa depan yang lebih kompak, lebih aman, dan lebih inklusif bagi setiap anggotanya. Diesnatalis ini telah menutup pintunya, namun semangat kebangkitannya akan terus bergaung, menunggu untuk dinyalakan kembali di tahun-tahun mendatang.

Editor: Azzahra Maulida Afandy

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *