Purwokerto – Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) kembali dihadapkan pada krisis keterbatasan lahan parkir motor. Meskipun sudah ada petugas satpam yang mengarahkan civitas akademika untuk tidak parkir sembarangan, area parkir yang tersedia tetap sangat terbatas sehingga menyulitkan mahasiswa dan staf untuk mencari tempat parkir kosong. Volume kendaraan yang terus meningkat tidak diimbangi dengan ketersediaan lahan parkir yang memadai, menyebabkan kemacetan serta ketidaknyamanan para civitas akademika.
Semua civitas akademika di Fakultas Ilmu Budaya, merasakan dampak dari keterbatasan ruang parkir ini. Ketidakmampuan menemukan lahan kosong menimbulkan ketidaknyamanan dan mengurangi efisiensi mobilitas mereka.
Permasalahan ini terpusat di areal parkir Fakultas Ilmu Budaya yang merupakan titik utama tempat kendaraan bermotor diparkir oleh civitas akademika. Kondisi ini sudah terjadi sejak beberapa bulan terakhir dan semakin membutuhkan solusi segera, mengingat jumlah kendaraan terus meningkat dari waktu ke waktu. Permasalahan ini juga diperparah oleh peningkatan jumlah mahasiswa baru di saat proses pembangunan gedung baru Fakultas Ilmu Budaya yang sedang berlangsung.
Kepadatan kendaraan motor di area kampus tidak hanya membuat kesulitan dalam menemukan lokasi parkir, tapi juga menyebabkan kendaraan sering diparkir terlalu rapat. Kondisi ini menyebabkan beberapa kendaraan mengalami goresan atau kerusakan akibat parkir yang berdempetan.
Dampaknya dirasakan oleh semua civitas akademika Fakultas Ilmu Budaya. Ketidakmampuan menemukan ruang parkir yang memadai berpengaruh pada kenyamanan dan efisiensi mobilitas sehari-hari, serta bisa menimbulkan ketegangan akibat sulitnya pergerakan kendaraan di lingkungan kampus. Permasalahan parkir ini menimbulkan kemacetan lokal dan mengganggu kelancaran aktivitas akademik yang seharusnya menjadi prioritas utama. Oleh sebab itu, penataan ulang parkiran motor menjadi hal yang mendesak untuk segera dilakukan.
Solusi yang dapat dilakukan antara lain dengan memperluas lahan parkir atau membangun parkir bertingkat untuk menampung lebih banyak kendaraan. Pengelolaan parkir juga perlu didukung dengan sistem pengawasan digital dan regulasi ketat agar pengguna parkir dapat tertib dan mengoptimalkan penggunaan lahan yang ada.
Selain itu, edukasi dan sosialisasi mengenai tata tertib parkir harus terus dilakukan agar kesadaran para civitas akademika meningkat dan kondisi parkir dapat lebih teratur serta aman.
Dengan langkah cepat dan terencana, diharapkan masalah keterbatasan lahan parkir di Fakultas Ilmu Budaya Unsoed dapat teratasi, serta menciptakan suasana kampus yang nyaman, aman, dan mendukung kelancaran proses belajar mengajar bagi seluruh civitas akademika.
