Kunci Motor Hilang: Kelalaian Kecil Berisiko Tinggi

Purwokerto – Di parkiran Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), pemandangan motor dengan kunci yang masih menancap bukan hal asing. Beberapa mahasiswa terlihat berlalu-lalang tanpa sadar meninggalkan benda kecil yang justru bisa menimbulkan masalah besar, yaitu kunci motor.

Fenomena lupa mencabut atau menyimpan kunci motor ini kerap terjadi di lingkungan kampus. Sekilas tampak sepele, tetapi bagi yang mengalaminya, kejadian ini bisa menimbulkan kepanikan luar biasa terutama jika motor yang dibawa bukan milik sendiri.

A, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Unsoed angkatan 2024, mengaku beberapa kali mengalami hal serupa. “Saya di Purwokerto ini enggak pernah bawa motor, maksudnya enggak dibolehin pegang motor. Terus ketika pinjem motor temen tuh kadang suka lupa. Kadang enggak diambil gitu kuncinya karena memang enggak terbiasa aja, maksudnya di sini enggak pegang motor,” ujarnya dalam wawancara (9/11/2025).

Beruntung, A selalu menemukan kembali kuncinya, terkadang masih menancap di motor, terkadang sudah diamankan oleh petugas keamanan. “Sekarang jadi lebih hati-hati karena kan tanggung jawabnya jadi lebih tinggi dari sebelumnya,” tambahnya.

Hal serupa dialami oleh Vivi, mahasiswi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Ia mengaku dua kali lupa mencabut kunci motor, yaitu di area PKM Unsoed dan FISIP. “Waktu itu lagi buru-buru mau liputan demo. Udah matiin motor tapi enggak diambil kuncinya. Terus, pas aku ingat, untung enggak hilang. Mungkin karena di sekitar situ ada polisi juga,” kenangnya saat wawancara (9/11/2025). Namun momen itu tetap meninggalkan rasa panik. “Rasanya jantung berhenti berdetak karena itu motor orang tua, jadi takut banget kalau hilang atau bahkan rusak aja aku takut, apalagi sampai hilang,” kata Vivi.

Bagi Triyono, petugas keamanan di PKM Unsoed, kejadian seperti ini sudah bukan hal baru. Ia mengaku sering menemukan motor mahasiswa yang masih menancap kuncinya. “Dalam sebulan bisa sampai lima kejadian. Kalau ketemu motor yang kuncinya nyantol, saya bawa ke pos,” jelasnya dalam wawancara (9/11/2025). “Pernah ada motor hilang karena kuncinya tertinggal. Waktu itu belum ada shift kerja dan CCTV-nya belum jelas,” ujar Triyono.

Menurut Triyono, penyebab utama mahasiswa meninggalkan kunci motor adalah lupa dan tergesa-gesa. “Seringnya lupa sama tergesa-gesa,” tambahnya.

Pihak keamanan telah berupaya meningkatkan pengawasan dengan memasang Closed-Circuit Television (CCTV) di beberapa titik strategis. Namun, Triyono menegaskan, pengamanan tidak akan efektif tanpa kesadaran mahasiswa itu sendiri. “Tapi orang tergantung anaknya aja lah. Kesadaran anaknya,” ujarnya.

Triyono berharap mahasiswa lebih disiplin dan bertanggung jawab dalam menjaga kendaraannya. Penjaga keamanan memang sudah berusaha mengamankan, tetapi semuanya kembali pada kesadaran masing-masing. “Kita kan cuma membantu mengamankan aja,” katanya.

Editor: Rafa Nasifa Rahmah

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *