Di sejumlah ruang kuliah, kursi kayu yang digunakan mahasiswa tampak penuh coretan, tulisan, dan gambar yang dibuat secara sengaja. Tindakan tersebut merupakan bentuk vandalisme, perilaku merusak fasilitas umum.
Pelaku vandalisme diduga sebagian mahasiswa yang menggunakan ruang kuliah. Mereka meninggalkan coretan seolah-olah kursi kampus adalah tempat menumpahkan iseng dan luapan emosi. Bahkan, beberapa coretan berupa contekan atau potongan materi kuliah yang sengaja ditulis, sehingga semakin menunjukkan rendahnya sikap tanggung jawab dan integritas akademik.
Faktor utamanya adalah sikap mahasiswa sendiri. Meskipun telah berada di lingkungan pendidikan tinggi, sebagian mahasiswa:
- Tidak menunjukkan kedewasaan dalam menggunakan fasilitas umum.
- Menganggap tindakan mencoret kursi sebagai hal biasa atau hiburan.
- Tidak memiliki rasa tanggung jawab dan kepedulian terhadap sarana kampus.
- Masih membawa pola pikir “anak-anak” yang ingin meninggalkan jejak di mana pun mereka berada.
Sikap kekanak-kanakan ini menimbulkan dampak nyata; Fasilitas kampus tampak kotor dan tidak terawat, Muncul citra negatif bahwa mahasiswa tidak mampu menjaga lingkungan akademik, dan nilai-nilai kedisiplinan, etika, dan tanggung jawab yang seharusnya melekat pada mahasiswa menjadi luntur.
Mahasiswa seharusnya menjadi kelompok intelektual yang memiliki kemampuan berpikir kritis serta etika publik yang baik. Namun tindakan vandalisme pada kursi kuliah menunjukkan bahwa sebagian dari mereka belum mampu bersikap dewasa.
Sikap merusak fasilitas kampus adalah perilaku yang identik dengan masa anak-anak, masa ketika seseorang melakukan sesuatu hanya karena iseng tanpa mempertimbangkan akibatnya. Ketika perilaku seperti itu tetap terjadi pada mahasiswa, berarti ada nilai kedewasaan yang belum tumbuh.
Menjadi mahasiswa bukan hanya soal hadir di kelas, tetapi juga menunjukkan tanggung jawab, kemandirian, dan kemampuan menjaga lingkungan belajar. Jika hal sederhana seperti tidak mencoret kursi saja belum dapat dilakukan bagaimana dapat diharapkan sikap profesional saat memasuki dunia kerja?
Fenomena vandalisme pada kursi kayu bukan sekadar masalah fasilitas rusak, tetapi persoalan kedewasaan sikap. Sudah menjadi mahasiswa, tetapi kelakuannya masih seperti anak-anak. Kampus dapat memperbaiki sarana, tetapi perubahan yang paling penting datang dari kesadaran pribadi untuk berperilaku lebih dewasa, lebih bertanggung jawab, dan lebih menghargai ruang bersama.
Editor: Lintang Nasywaa Salsabila
