Literasi Digital Jadi Kunci Keamanan Data di Era Transformasi Teknologi

dokumentasi : desain sendiri

Kebutuhan akan literasi digital semakin meningkat seiring dengan maraknya penggunaan teknologi dalam berbagai aktivitas masyarakat. Pemahaman terhadap keamanan data pribadi kini menjadi hal yang sangat penting agar pengguna internet dapat terhindar dari risiko kejahatan siber.

Head of Corporate Engagement, Media Relations, dan Corporate Sustainability, Baba Pramudia Ruzuar, mengatakan bahwa kemampuan digital masyarakat tidak hanya sebatas menggunakan internet. “Paling utama adalah cara mereka menjaga data pribadi agar tidak mudah dibobol atau disalahgunakan,” ujarnya.

Selain itu, kecakapan dalam menyaring informasi juga harus ditingkatkan untuk menghindari penyebaran hoaks yang banyak beredar di ranah digital. Baba menilai, pengenalan teknologi seperti tanda tangan digital menjadi langkah positif bagi masyarakat dalam menjalani kegiatan administrasi secara daring.

Kesadaran tersebut juga dirasakan oleh pengguna aplikasi digital, salah satunya Rina, seorang mahasiswa yang banyak beraktivitas di internet. Ia mengaku mulai lebih berhati-hati saat memberikan informasi pribadi.

“Sekarang saya lebih teliti sebelum menekan tautan atau mengisi data sembarangan. Saya juga pelajari cara memeriksa kebenaran berita agar tidak ikut menyebar hoaks,” ungkapnya.

​Hal senada disampaikan Andi, karyawan swasta, yang kini memanfaatkan teknologi tanda tangan digital untuk urusan pekerjaan. “Lebih praktis, tetapi tetap harus paham cara mengamankannya. Saya jadi sering membaca soal keamanan data kalau sedang daring,” ujarnya.

Dengan literasi digital yang semakin baik, masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan internet secara optimal dan bertanggung jawab, sekaligus menjaga keamanan data pribadi di tengah derasnya transformasi teknologi.

Editor: Nada Naila Salaabila

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *