
PURWOKERTO – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Unsoed melalui Kementerian Analisis Isu Strategis menggelar diskusi MADILOG (Mari Berdialog) bertajuk “Mengenang September Hitam: Luka, Perlawanan, dan Harapan” di Aula PKM Unsoed, Rabu (17/9/2025) pukul 18.30 WIB. Kegiatan ini bertujuan sebagai ruang pencerdasan isu sosial-politik sekaligus refleksi atas tragedi pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Indonesia.
Menurut Muhammad Naufal Ramadhan, Menteri Aksi dan Propaganda BEM Unsoed sekaligus pemantik diskusi, MADILOG merupakan agenda rutin bulanan. Acara ini dirancang untuk memberikan pemahaman isu strategis, baik kepada pengurus BEM maupun masyarakat umum.
“Tema September Hitam dipilih karena memiliki relevansi yang kuat. Pada bulan ini terjadi banyak tragedi pelanggaran HAM, mulai dari 1965 hingga penghilangan paksa aktivis 1997–1998. Oleh karena itu, September diperingati sebagai momentum untuk mengenang peristiwa tersebut. Mahasiswa dan masyarakat tidak hanya perlu mengetahui secara sejarah, tetapi juga memahami dampak dan implikasinya bagi rakyat”, ungkap Naufal.
Diskusi berlangsung secara interaktif dengan audiens aktif bertanya dan narasumber memberikan penjelasan sebagai pemantik. Naufal menegaskan pentingnya merawat ingatan dan menolak lupa. “Masih banyak korban, baik sebelum maupun sesudah reformasi yang haknya direnggut oleh negara. Mahasiswa sebagai penyambung lidah rakyat harus bersolidaritas memperjuangkan keadilan,” tambahnya.
Ia berharap kegiatan ini dapat memantik kesadaran kritis peserta agar konsisten mengawal isu kemanusiaan. “Setiap Kamis kita tetap menuntut keadilan lewat Aksi Kamisan. Semoga teman-teman dapat mengenang penderitaan korban, memahami perjuangan keluarga mereka, dan serius dalam langkah pergerakan,” tutup Naufal.
Editor: Hayuningtyas Sekar Purlitasari