Mahasiswa Bekasi Belajar Bahasa Jawa di Kampus Purwokerto

Purwokerto– Mahasiswa asal Bekasi bernama Sasa baru beberapa bulan tinggal di Purwokerto, ketika menyadari hampir semua percakapan di kampus dan warung sekitar menggunakan bahasa Jawa ngapak. Pada awal perkuliahan, ia hanya tersenyum saat teman-temannya bercanda dalam bahasa daerah karena khawatir salah menanggapi. Kondisi itu mendorong Sasa untuk belajar langsung kepada teman-teman sekelasnya yang sejak kecil tinggal di Banyumas dan wilayah sekitar.

Setiap selesai kuliah, Sasa sengaja tidak langsung kembali ke kos. Di koridor kampus atau kantin, ia meminta teman mengulangi kata dan kalimat yang baru diucapkan, lalu mencatatnya di buku kecil yang selalu ia bawa. Dari sapaan, ucapan terima kasih, sampai kalimat sopan kepada dosen dan warga sekitar, perlahan ia memahami bahwa pilihan kata dalam bahasa Jawa ngapak mencerminkan keakraban dan kesantunan penuturnya. “Ketika saya bisa menguasai bahasa ngapak ini, bikin saya lebih merasa dekat dengan lingkungan dan teman-teman saya” ujarnya.

Perubahan mulai tampak dalam aktivitas hariannya. Sasa tidak lagi kebingungan saat mendengar pengumuman organisasi mahasiswa yang disampaikan dalam bahasa Jawa karena istilah dan sapaan yang dulu asing kini sudah familiar di telinga. Ketika berinteraksi dengan penjaga kantin dan petugas keamanan, ia lebih percaya diri menggunakan beberapa ungkapan lokal yang dipelajari dari teman-temannya.

Bagi Sasa, kemampuan berbahasa Jawa ngapak bukan sekadar keterampilan tambahan selama merantau. Penguasaan bahasa daerah itu menjadi cara untuk memahami pola pikir, cara bercanda, dan kebiasaan masyarakat Purwokerto. “Mempelajari bahasa ngapak membuat saya belajar memahami cara hidup masyarakat di Purwokerto ini”, ujarnya. Melalui bahasa, ia merasa lebih diterima di lingkungan baru dan menganggap kota itu sebagai rumah keduanya.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *