Mahasiswa PBI Unsoed Menghidupkan Orang-Orang di Tikungan Jalan di Aula Bambang Lelono

Sumber: Dokumen Pribadi

Aula Bambang Lelono Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman mendadak sunyi pada Kamis malam, 11 Desember 2025. Lampu dipadamkan, panggung disorot cahaya redup, dan dari keheningan itu, suara manusia-manusia di persimpangan hidup mulai bergema. Malam itu, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2023 menghadirkan pagelaran teater Jagat Rasa dengan pementasan Orang-Orang di Tikungan Jalan, karya W.S. Rendra.

Pementasan ini menjadi ruang pertemuan antara sastra, pendidikan, dan realitas sosial. Naskah Rendra yang dikenal tajam dalam membaca nasib manusia kecil dihadirkan kembali oleh mahasiswa dengan pendekatan yang jujur dan dekat dengan kehidupan sehari-hari. Penonton diajak menyaksikan tokoh-tokoh yang hidup di batas, terhimpit keadaan, dan harus memilih jalan di tengah ketidakpastian.

Sebagai sebuah pertunjukan mahasiswa, Orang-Orang di Tikungan Jalan tampil tanpa kemewahan berlebihan. Tata panggung dibuat sederhana, properti digunakan seperlunya, dan pencahayaan difungsikan untuk memperkuat suasana batin setiap adegan. Kesederhanaan ini justru menegaskan kekuatan utama pementasan: akting dan pesan. Setiap dialog mengalir lugas, mengajak penonton menyelami konflik kemanusiaan yang terasa dekat dan nyata.

Pagelaran ini digarap sepenuhnya oleh mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2023. Mereka terlibat dalam seluruh proses kreatif, mulai dari penggarapan naskah, penyutradaraan, permainan peran, hingga teknis panggung. Bagi mereka, pementasan ini bukan hanya tugas akademik, melainkan proses belajar menghidupkan sastra sebagai medium komunikasi dan refleksi sosial.

Pengetahuan sastra yang diperoleh di ruang kelas tampak terimplementasi di atas panggung. Mahasiswa menunjukkan pemahaman terhadap karakter, alur, serta konteks sosial yang melatarbelakangi karya Rendra. Naskah tidak diperlakukan sebagai teks mati, melainkan sebagai gagasan hidup yang diterjemahkan ke dalam gestur, intonasi, dan emosi. Dari segi keterampilan, permainan aktor terlihat terlatih dan terjaga. Olah vokal, ekspresi tubuh, dan penghayatan peran disajikan secara konsisten sepanjang pertunjukan. Transisi antaradegan berlangsung rapi, menunjukkan kerja kolektif yang solid dan proses latihan yang serius. Hal ini memperlihatkan bahwa teater menjadi ruang pembelajaran praktik yang penting bagi mahasiswa calon pendidik bahasa dan sastra. Nilai etika pun menjadi bagian yang tak terpisahkan dari pagelaran ini. Penghormatan terhadap karya pengarang, kedisiplinan selama pertunjukan, serta sikap saling menghargai antartim tercermin dalam keseluruhan proses. Penonton diposisikan sebagai mitra dialog, bukan sekadar penikmat, sehingga pertunjukan terasa komunikatif dan bertanggung jawab.

Melalui Orang-Orang di Tikungan Jalan, mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia angkatan 2023 menghadirkan teater sebagai cermin kehidupan. Di panggung sederhana itu, sastra kembali menjalankan fungsinya: menyuarakan yang terpinggirkan, menggugah empati, dan mengajak penonton merenungkan pilihan-pilihan hidup di tikungan jalan yang mungkin juga sedang mereka lalui.

Editor: Rika Amelia

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *