Jagat Rasa(foto: dokumentasi pribadi)
Purwokerto — Aula Bambang Lelono, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman, dipadati penonton pada Rabu malam dalam rangka pementasan drama Jagat Rasa. Pentas seni ini mengangkat tema Spektrum Waktu, yang merefleksikan perjalanan hidup manusia dalam berbagai fase dan pengalaman.
Pentas drama Jagat Rasa merupakan persembahan seni mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia. Kegiatan ini menampilkan tiga pementasan dari kelas yang berbeda, masing-masing menyuguhkan sudut pandang tersendiri tentang makna waktu, perubahan, serta dinamika kehidupan manusia.
Pada hari pertama pementasan, drama berjudul Matahari di Sebuah Jalan Kecil ditampilkan sebagai pembuka. Drama ini mengisahkan penghakiman sepihak oleh sekelompok warga terhadap seorang individu tanpa memberikan kesempatan membela diri. Cerita tersebut menjadi kritik sosial terhadap lunturnya nilai kemanusiaan dan keadilan dalam kehidupan bermasyarakat.
Penampilan para pemain tampil kuat melalui akting yang ekspresif dan menghibur, tata rias yang sesuai karakter, serta kostum yang mendukung peran masing-masing tokoh. Unsur komedi turut hadir melalui penggambaran tokoh perempuan yang berpenampilan menyerupai bapak-bapak, sehingga menambah daya tarik visual dan menciptakan suasana pertunjukan yang hidup.
Setelah seluruh rangkaian pementasan drama selesai, para penonton diarahkan untuk mengunjungi pameran fotografi yang masih berada di area Aula Bambang Lelono. Pameran ini menampilkan karya-karya fotografi mahasiswa yang selaras dengan tema Spektrum Waktu, menghadirkan visual perjalanan manusia dari berbagai sudut pandang dan peristiwa kehidupan.
Pementasan Jagat Rasa tidak hanya menjadi ruang hiburan, tetapi juga wadah apresiasi seni dan refleksi sosial. Melalui perpaduan drama dan fotografi, mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman menunjukkan bahwa seni dapat menjadi media ekspresi.
Editor: Shava Mela Saputri
