Ketika Fokus Belajar Harus Melawan Godaan Scrolling

Purwokerto– Media sosial kini sudah menjadi bagian dari kehidupan mahasiswa. Setiap hari, informasi, hiburan, dan percakapan terus bermunculan di layar gawai. Namun, semakin sering menggunakan media sosial, semakin sulit pula mahasiswa menjaga fokus belajar. Inilah tantangan baru bagi generasi kampus saat ini.

April, mahasiswi Agroteknologi Universitas Jenderal Soedirman, mengaku media sosial sangat membantunya dalam keseharian. “Saya pakai untuk komunikasi, hiburan, dan kadang mencari referensi materi juga,” tuturnya. Meski begitu, ia menyadari bahwa terlalu lama mengakses media sosial bisa mengganggu kegiatan belajar. “Kalau sudah asyik lihat video atau postingan, sering lupa waktu dan seringkali tugas jadi tertunda,” tambahnya.

Hal ini dialami banyak mahasiswa lainnya. Saat niat belajar, tiba-tiba muncul notifikasi yang membuat perhatian teralihkan. Satu video ditonton, lalu lanjut lagi, tanpa sadar waktu berjam-jam pun terlewat. Konsentrasi mulai menurun dan pekerjaan kampus semakin menumpuk. Akibatnya, mahasiswa bisa merasa kelelahan dan stres karena tugas tidak selesai tepat waktu.

Media sosial sebenarnya bukan hal yang salah. Justru platform digital bisa menjadi tempat belajar, mencari wawasan baru, dan menambah relasi. Yang terpenting adalah bagaimana mahasiswa mengatur waktu dan menahan diri untuk tidak berlebihan. Dengan disiplin dan kemampuan memilih konten yang bermanfaat, media sosial bisa menjadi teman belajar yang efektif.

Sebagai generasi yang hidup di era teknologi, mahasiswa harus bisa bijak dalam menggunakan media sosial. Mengingat tujuan utama kuliah adalah belajar dan mengembangkan kemampuan, alangkah baiknya jika media sosial digunakan seperlunya saja. Sebelum scroll berlanjut, tanyakan pada diri sendiri: apakah ini membuat kita berkembang atau justru hanya menghabiskan waktu?

Editor : Natasya Amirah Putri

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *