Melodi dan Puisi dalam Adaptasi Lagu Anak “Lihat Kebunku” oleh Aku Jeje

Sumber gambar: TikTok @ ____akujeje

Purwokerto – Lagu “Lihat Kebunku (Taman Bunga)” adalah lagu karya Aku Jeje yang sedang viral di media sosial sejak sekitar September 2025. Lagu ini terinspirasi dari lagu anak-anak legendaris “Lihat Kebunku,” tapi diciptakan ulang dengan lirik dan nuansa yang lebih dewasa. Lagu ini menceritakan tentang keindahan masa kecil dan harapan yang telah berubah seiring waktu, dengan tema kehilangan dan kebahagiaan yang tumbuh kembali. Aku Jeje sendiri memulai karir dengan meng-cover lagu sebelum merilis lagu orisinil ini yang mendapat banyak perhatian dan jutaan penonton di YouTube dan TikTok.

Dalam lagu ini, taman bunga bukan sekadar tempat, melainkan metafora hati yang merangkul berbagai rasa, seperti cinta, kehilangan, dan pengharapan. Lirik-liriknya menggambarkan taman hati yang dipenuhi bunga-bunga kasih sayang, yang dirawat dengan setia dan penuh perhatian. Namun, taman itu juga harus rela berpisah dengan bunga kesayangannya, sebuah analogi puitis tentang pengalaman melepaskan orang tercinta demi kebahagiaan mereka yang lebih besar. Seperti yang diungkapkan dalam bait, “Lihat kebunku / Tercipta sempurna / Sederhana / Satu yang kupunya,” yang menyimpan makna bahwa cinta sejati adalah hal yang sederhana, tulus, dan tak lekang oleh waktu.

Reaksi pendengar menunjukkan adanya hubungan emosional yang kuat dengan lagu ini. Seorang pengguna TikTok, @anotherofmee_24, menyatakan di salah satu konten TikTok milik Aku Jeje, “Awalnya gue nggak tertarik, tapi gara-gara sering lewat di TikTok, akhirnya gue dengar sampai habis. Dan yap, gue nangis karena nggak tahu kenapa, intinya gue jatuh cinta sama lagu ini sampai gue puter terus.” Komentar ini menggambarkan bagaimana lagu ini berhasil membangkitkan perasaan dan kenangan yang mendalam, melintasi batas waktu dari masa kecil hingga dewasa.

Sementara itu, komentar singkat dari @xyraa_axzz, “Waktu kecil hapal, pas gede paham,” menjadi cermin transformasi pemaknaan yang semakin dalam seiring pendengar bertumbuh dewasa. Lagu ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sebuah sajak yang mengajak pendengarnya berefleksi tentang makna cinta, kehilangan, dan harapan.

Melalui adaptasi ini, Aku Jeje membuktikan bahwa sebuah karya sastra dapat hidup dan terus berkembang dalam beragam bentuk, merangkul generasi baru sekaligus mempertahankan kedalaman estetika dan nilai moral. Lagu yang sederhana dari segi struktur ini mengandung lapisan makna yang kaya dan menggugah, menjadikan “Lihat Kebunku (Taman Bunga)” sebagai jembatan puitis antara masa lalu dan masa kini.

Adaptasi ini mengingatkan kita bahwa sastra dalam bentuk lagu sekalipun, adalah ungkapan jiwa yang melampaui kata-kata, menghubungkan rasa dan ingatan dalam sebuah taman yang tak lekang oleh waktu.

Editor: Bunga Oktarina Rahadatul Aisy

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *