Jagat Rasa (Foto: Dokumentasi Pribadi)
Purwokerto — Aula Bambang Lelono, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Rabu (10/12/2025), menjadi ruang perenungan bersama ketika mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia menggelar acara drama Jagat Rasa berjudul “Matahari di Sebuah Jalan Kecil.” Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan hiburan, tetapi juga menyampaikan kritik sosial yang mendalam tentang keadilan, hak asasi manusia, serta cara masyarakat menilai seseorang.
Drama tersebut mengisahkan kehidupan masyarakat kecil yang bersatu dengan konflik moral. Penonton diajak menyaksikan bagaimana sebuah pengadilan sosial terjadi tanpa proses yang adil. Dalam alur cerita, beberapa tokoh mengadili seseorang tanpa memberi ruang pembelaan dan tanpa memandang haknya sebagai manusia. Peristiwa ini menggambarkan betapa keadilan kerap diabaikan ketika prasangka dan emosi lebih dikedepankan daripada pertimbangan rasional.

Salah satu adegan yang paling menyita perhatian penonton adalah kisah seorang bibi penjual pecel yang dengan mudah mempercayai seorang pria berpenampilan gagah dan meyakinkan. Pria tersebut membangun simpati melalui kisah hidup yang tampak menyedihkan. Namun, kepercayaan itu berakhir ketika ia diketahui memakan pecel tanpa membayar dan berusaha melarikan diri. Fakta kemudian mengungkap bahwa sosok tersebut merupakan penipu dan pencuri. Adegan ini menegaskan pesan bahwa menilai seseorang hanya dari penampilan luar dan cerita sepihak dapat menimbulkan ketidakadilan.
Salah satu penonton, Rizqiya, mengaku mendapatkan pelajaran berharga dari pertunjukan tersebut. “Drama ini mengingatkan saya bahwa keadilan seharusnya tetap memandang hak setiap orang. Kita juga tidak boleh langsung percaya atau menghakimi seseorang hanya dari tampilan luar atau cerita yang terlihat menyedihkan,” ujarnya.
Melalui drama ini, mahasiswa dan penonton diharapkan memperoleh pemahaman tentang nilai keadilan dan kemanusiaan, keterampilan dalam menganalisis pesan, serta membentuk sikap kritis dan empati terhadap persoalan sosial di sekitar mereka. “Matahari di Sebuah Jalan Kecil” tidak hanya menjadi sebuah pertunjukan seni, tetapi juga media refleksi yang mengajak penonton untuk lebih bijak dalam menilai dan memperlakukan sesama.
Editor : Cindy Aulia Sakfa
