
Banyumas — Pelaksanaan Ujian Akhir Semester (UAS) berbasis proyek kini menuntut mahasiswa bekerja dalam alur yang lebih panjang dan terstruktur. Namun, pola kerja ini sering memunculkan tekanan baru ketika mahasiswa tidak menyiapkan diri secara fisik dan mental. Karena itu, UAS berbasis proyek seharusnya dipandang bukan hanya sebagai tugas akademik, tetapi juga sebagai pengingat pentingnya menjaga kondisi tubuh dan kestabilan emosi.
Data Healthy Tadulako Journal (2024) menunjukkan tingginya angka kualitas tidur buruk dan stres di kalangan mahasiswa yang semakin memperkuat urgensi tersebut. Fakta ini menandakan bahwa pelaksanaan proyek akademik tidak dapat dilepaskan dari kebiasaan hidup sehari-hari. Dengan demikian, institusi pendidikan dan mahasiswa perlu memandang kesehatan fisik sebagai fondasi menentukan keberhasilan dalam proses penyelesaian proyek.
Selain faktor kesehatan, pola pikir positif layak ditempatkan sebagai penyangga utama dalam menghadapi tekanan akademik. Cara pandang yang optimis ditambah kemampuan mengendalikan kecemasan terbukti mendorong mahasiswa lebih fokus menemukan solusi ketika berhadapan dengan kendala. Oleh karena itu, keberhasilan akademik tidak cukup ditopang oleh kecerdasan saja, tetapi juga oleh ketenangan emosi dan sikap mental yang terarah.
Pada akhirnya, UAS berbasis proyek menawarkan pelajaran penting tentang keseimbangan antara kemampuan akademik dan perawatan diri. Pola hidup sehat dan pikiran positif bukan sekadar pelengkap, melainkan strategi yang menentukan kualitas hasil akhir.
Editor: Hayuningtyas Sekar Purlitasari
