Menghidupkan Kembali Nilai Tradisi lewat Batik Sekar Jagad Kebumen

Deretan kain batik berbagai motif dipajang rapi, menunjukkan keberagaman corak batik khas Kebumen.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Kebumen, 16 November 2025 — Batik merupakan salah satu warisan budaya Indonesia yang terus bertahan dalam perkembangan zaman. Teknik pembuatannya yang membutuhkan ketelitian, kreativitas, serta kesabaran menjadikan batik tidak hanya sebagai hasil karya tekstil, tetapi juga sebagai simbol identitas budaya bangsa. Di Kabupaten Kebumen, pelestarian batik tetap dijaga melalui keberadaan para perajin lokal yang masih mempertahankan proses tradisional dari generasi ke generasi.

Batik Sekar Jagad sebagai Sentra Pelestarian Budaya

Salah satu tempat yang berperan dalam menjaga tradisi tersebut adalah Batik Sekar Jagad, sebuah sentra produksi dan galeri batik yang berlokasi di Kebumen. Di tempat ini, masyarakat dapat menemukan berbagai jenis batik, mulai dari batik tulis hingga batik cap, serta melihat langsung proses pembuatannya. Galeri ini sekaligus menjadi ruang edukasi yang menunjukkan bahwa batik Kebumen memiliki ciri khas tersendiri dibandingkan daerah lain.

Seorang perajin meninjau katalog motif Batik Watu Pecah, salah satu corak khas Kebumen yang banyak diminati.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Pemilik Batik Sekar Jagad, Hj. Hikmah, telah menekuni dunia batik sejak tahun 2007. Ia menjelaskan bahwa sejak awal ia memilih mempertahankan teknik batik tulis karena nilai seni dan filosofi yang lebih kuat. Seiring perkembangan waktu, ia mulai menambah produksi batik cap dan juga membuka layanan pemesanan sesuai keinginan pembeli. Menurutnya, variasi teknik dan model batik diperlukan agar produk batik Kebumen tetap diminati, tanpa meninggalkan ciri khas budaya lokal yang sudah ada sejak dahulu.

Proses pewarnaan motif batik menggunakan kuas, salah satu langkah penting dalam menghasilkan batik bercorak khas Kebumen.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Proses Produksi Tradisional yang Tetap Dipertahankan

Di ruang produksi Batik Sekar Jagad, proses pewarnaan masih dilakukan secara manual. Kain yang telah dicanting kemudian dicelupkan ke dalam larutan warna, dikeringkan, dan diulang beberapa kali untuk mendapatkan hasil yang tajam. Tahapan ini membutuhkan ketelitian tinggi karena sedikit kesalahan dapat memengaruhi keseluruhan motif. Aktivitas ini sering menarik perhatian pengunjung yang ingin mengetahui bagaimana sebuah kain putih dapat berubah menjadi karya seni bernilai tinggi.

Motif Burung Lawet pada kain batik Kebumen, menjadi simbol identitas daerah yang tetap dilestarikan hingga kini.
(Sumber : Dokumentasi Pribadi)

Galeri Batik sebagai Ruang Edukasi dan Kreativitas

Setelah melalui proses panjang, kain batik yang sudah selesai diproduksi kemudian dipajang rapi di rak galeri. Penataan ini memudahkan pengunjung melihat keragaman motif, baik motif klasik maupun motif kontemporer yang dikembangkan oleh perajin muda. Selain berfungsi sebagai tempat penjualan, galeri ini juga menjadi sarana edukasi tentang bagaimana batik dapat bertahan sebagai budaya sekaligus industri kreatif yang penting bagi masyarakat Kebumen.

Editor : Bunga Oktarina Rahadatul Aisy

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *