Menilik Sudut Sudut Akulturasi Budaya di Klentheng Boen Tek Bio Banyumas

Sumber: Pribadi

Kelenteng Boen Tek Bio di Banyumas kini menjadi salah satu destinasi wisata yang menarik bagi masyarakat umum. Terletak di kawasan Kota Lama Banyumas, kelenteng ini merupakan tempat ibadah yang mengintegrasikan tiga ajaran utama, yaitu Buddha, Tao, dan Khonghucu, dalam praktiknya yang dikenal sebagai Tri Dharma.
Pengunjung dapat menikmati suasana damai dan keindahan arsitektur kelenteng yang kaya akan nilai sejarah. Kelenteng ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat budaya yang mencerminkan akulturasi antara budaya Tionghoa dan Jawa. Dalam kunjungan mereka, wisatawan dapat belajar tentang sejarah dan filosofi yang mendasari keberadaan kelenteng ini[2][5].


Dengan meningkatnya jumlah pengunjung, pihak pengelola kelenteng telah menetapkan beberapa regulasi untuk menjaga kesakralan tempat tersebut. Pengunjung diharapkan untuk tidak menyentuh peralatan sembahyangan dan menjaga ketenangan selama berada di dalam kelenteng. Meski tidak ada tiket masuk, pengunjung dapat memberikan sumbangan melalui kotak dana yang disediakan[2][4].
Kelenteng Boen Tek Bio juga menjadi lokasi berbagai acara budaya, termasuk kirab budaya yang melibatkan masyarakat setempat. Acara ini bertujuan untuk merayakan kebhinekaan dan memperkuat tali persaudaraan antarwarga[4]. Dengan semua daya tarik ini, Kelenteng Boen Tek Bio semakin dikenal sebagai landmark penting di Banyumas yang dapat dinikmati oleh semua kalangan.

Bagikan:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *