Banyumas – Rendahnya minat baca di kalangan siswa Sekolah Menengah Pertama kembali menjadi perhatian tenaga pendidik. Di SMP Negeri 1 Cilongok, guru Bahasa Indonesia, Rokhayati, menemukan bahwa sebagian besar siswanya mengalami kesulitan dalam menulis kalimat efektif. Temuan tersebut muncul saat penilaian awal keterampilan menulis.
Menurut Rokhayati, persoalan tersebut dipicu oleh minimnya kebiasaan membaca. Banyak siswa hanya membaca ketika diminta dalam pembelajaran, sehingga mereka tidak memiliki cukup contoh penggunaan bahasa yang baik. Kondisi itu terlihat dari tulisan siswa yang masih didominasi kalimat tidak lengkap, penggunaan tanda baca yang keliru, dan paragraf yang kurang padu.
“Ketika minat baca rendah, kosakata anak juga terbatas. Akhirnya mereka kesulitan membangun kalimat yang runtut,” ujar Rokhayati.
Di SMPN 1 Cilongok, pola kesalahan tersebut ditemukan secara merata pada siswa yang ia ampu. Untuk mengatasi hal itu, sekolah memperkuat program literasi dengan menerapkan nembaca sepuluh menit sebelum pembelajaran dimulai,menyediakan pojok baca di kelas, serta melakukan kegiatan membaca terpadu.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menyusun kalimat yang efektif dan memperkuat pemahaman bahasa mereka selama proses belajar.
Editor: Khairunnisa Al Jauziyah
