Purwokerto — Program Nulispedia yang dikelola oleh Kementerian Media Kreatif dan Aplikatif Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Jenderal Soedirman (Medkraf BEM Unsoed) kembali menarik perhatian mahasiswa. Melalui rangkaian tulisan bertema kebahasaan, program ini menghadirkan cara belajar bahasa yang lebih sederhana dan dekat dengan keseharian mahasiswa. Konten seperti bahasa gaul, singkatan, akronim, hingga teknik menulis dialog menjadi materi yang dikemas ringan namun tetap informatif.
Kegiatan ini dijalankan oleh tim Medkraf sejak awal periode kepengurusan sebagai upaya menyediakan ruang belajar bahasa yang mudah diakses. Artikel-artikel Nulispedia dipublikasikan setiap tiga minggu sekali melalui blog resmi BEM Unsoed, sehingga mahasiswa dapat mengaksesnya kapan saja.
Sejauh ini, Nulispedia telah menghadirkan 22 edisi tulisan. Mulai dari bahasan slang hingga konsep kebahasaan seperti dialog tag, setiap konten disusun berdasarkan riset kecil yang dilakukan oleh penulisnya. Kehadiran riset sederhana ini membuat pembaca tidak hanya mengetahui fenomena kebahasaan, tetapi juga memahami alasan di balik penggunaannya. Fenomena ini memperlihatkan bagaimana pembelajaran bahasa dapat dilakukan dalam format baru yang lebih cair, kontekstual, dan relevan dengan kehidupan mahasiswa.
Mahasiswa pun merespons positif. Beberapa mengaku mendapat pemahaman baru mengenai bahasa yang selama ini sering mereka gunakan, tetapi belum pernah dijelaskan secara rinci. “Ternyata banyak hal kecil dalam bahasa yang sering kami lewatkan. Melalui Nulispedia, jadi lebih paham cara penggunaannya,” tutur Angel, mahasiswa Ilmu Komunikasi Unsoed.
Sebagai rubrik literasi yang mengedepankan kualitas penulisan, Nulispedia juga menjadi ruang latihan bagi para penulis muda BEM Unsoed. Gaya penulisan yang komunikatif, penggunaan diksi yang rapi, serta pemilihan contoh yang relevan menjadi ciri khas konten-konten yang diterbitkan. Pembaca kerap disapa secara langsung untuk menciptakan kedekatan, menunjukkan kemampuan penulis dalam membangun hubungan dengan audiens.
Ke depan, tim Nulispedia berencana mengembangkan topik bahasa yang lebih luas, termasuk ejaan, kosakata perkembangan digital, hingga tren linguistik di kalangan remaja. Dengan pendekatan yang mudah dipahami, program ini diharapkan dapat terus menjadi jembatan antara literasi bahasa dan dunia mahasiswa yang serba cepat.
